Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Bisnis Cuci Sepatu, Tirta Rekrut Anak Jalanan Jadi Pekerja

Kompas.com - 01/06/2016, 11:47 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kesuksesan membuka jasa cuci sepatu yang diberi nama Shoes And Care, tidak lantas membuat Tirta Air Mandira Hudhi (25) lupa dengan prinsip hidupnya menolong sesama.

Pria kelahiran 30 Juli 1991 ini membagikan kesuksesan itu kepada sesamanya dengan mengajak anak jalanan dan remaja tidak lulusan SMP atau SMA bekerja di Shoes And Care.

"Sekarang ada 19 Toko Shoes And Care. Pendapatan masing-masing toko bervariasi per bulan ada yang Rp 10 juta sampai Rp 25 juta," ujar Tirta Air Mandira Hudhi (25) saat ditemui Kompas.com di gerai Shoes And Care jalan Cendrawasih Demangan Sleman, Selasa (31/05/2016).

Ia mengungkapkan, awal mulanya semua urusan Shoes And Care, mulai dari mengambil sepatu sampai dengan mencuci dan mengembalikan ke klien masih ia tangani sendiri. Namun, setelah orderan semakin banyak mau tidak mau, ia harus menambah orang untuk membantunya.

"Ada 80 an orang, tapi kemarin tambah dua lagi jadi total semua 82 orang. Mereka di 19 toko itu," tegasnya.

Putra pasangan Sutarjo dan Yohana Slamet ini sengaja mencari orang untuk bekerja di Shoes And Care dari remaja-remaja yang tidak lulus sekolah. Sebab, ia ingin memberikan kesempatan bagi orang-orang yang tidak bisa diterima bekerja karena tidak bisa lulus SMA atau SMP.

"Hampir semua yang kerja di Shoes And Care itu, jujur ga lulus SMA semua, ada yang enggak lulus SMP juga. Ini prinsip pribadi saya, memberi kesempatan orang-orang yang enggak bisa kerja di kantoran," tandasnya.

Bahkan, untuk gerai Shoes And Care di Jakarta justru beberapa pekerjanya tidak pernah duduk di bangku sekolah. Sebab ia sengaja mengajak anak-anak jalanan.

"Mereka yang di Jakarta malah tidak sekolah. Total ada 7 orang yang dulu anak jalanan dan sekarang bekerja di Shoes And Care," ujarnya.

Menurut dia,  awalnya saat sedang di Jakarta, ia melihat anak -anak jalanan yang nongkrong di pinggir jalan. Melihat kondisi itu, Tirta lantas tergerak berinisiatif untuk mengajak mereka bekerja di Shoes And Care dari pada nongkrong tidak jelas dan tanpa pendapatan.

"Saya dekati, saya ajak bicara. Mau dapat duit ? Mau kerja ? Kalau bener niat, ayo kerja dan mereka mau," urainya.

KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Tirta Air Mandira Hudhi saat mempraktikkan tahap-tahap membersihkan sepatu di gerai Shoes And Care jalan Cendrawasih Demangan Sleman, Selasa (31/05/2016)
Ia mengakui, awalnya memang sedikit sulit mengajari mereka soal cara dan tahap-tahap mencuci sepatu standar Shoes And Care. Namun dengan kesabaran dan niat untuk menatap hidup yang lebih baik akhirnya mereka bisa.

"Di toko pusat (jalan Langenastran Lor No 16 Kota Yogyakarta) itu yang menemukan reaksi kimianya untuk pembersih malah enggak lulus SD," bebernya

Tirta mengatakan, di Shoes And Care memang ada pekerja yang statusnya mahasiswa S1. Namun mereka hanya part time. "Yang S1 tetap saya rekrut tapi part time atau magang. Karena saya tahu, kalau S1 dan sarjana kerja di sini sayang, kamu bisa mencari pekerjaan yang lebih lagi, tapi uang part time bisa membantu biaya selama kuliah," kata Tirta.

Seperti dikisahkan sebelumnya, berawal membuka jasa cuci sepatu di emperan kos-kosan, Tirta Air Mandira Hudhi (25) kini berhasil memiliki 19 gerai di beberapa kota di Indonesia termasuk di Negara Singapura. Bahkan, karena gerai cuci sepatu yang diberinya nama Shoes And Care ini, Tirta mendapat penghargaan dari Google. (baca: Kuliah di Kedokteran, Mendulang Sukses di Bisnis Cuci Sepatu )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com