Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganya Diperkosa 21 Pria, Wali Kota Semarang Merasa Terpukul

Kompas.com - 31/05/2016, 13:35 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengecam tindakan pemerkosaan terhadap bocah di bawah umur, SR (12), yang dilakukan oleh 21 pemuda. Peristiwa tersebut menjadi pukulan bagi warga Semarang.

"Ini jadi pukulan kita semua, setiap orang harus paham sopan santun beretika," kata Hendi saat dimintai tanggapan atas kasus pemerkosaan tersebut, Selasa (31/5/2016).

Hendrar sendiri ikut prihatin atas peristiwa tersebut. Ia pun bersama wakilnya langsung turun menanyakan kabar tersebut.

Baca juga: Seorang Siswi SD di Semarang Diperkosa oleh 21 Orang dalam Sepekan

Menurut dia, persoalan yang menimpa SR menjadi titik awal untuk melakukan upaya mencegah peristiwa tersebut terulang kembali.

Sebagai langkah pencegahan, Hendrar meminta Satuan Polisi Pamong Praja untuk merazia tempat-tempat yang digunakan sebagai ajang prostitusi.

"Tempat remang-remang saya sudah minta kepala Satpol PP untuk dirazia," ujarnya.

"Saya juga sudah minta ibu wakil wali kota untuk ikut beri pendampingan kepada korban," tambah dia lagi.

Baca juga: Perkosaan Siswi SD oleh 21 Orang, Polisi Amankan Enam Orang

Polisi sendiri sebelumnya telah mengamankan enam orang yang diduga sebagai pelaku perkosaan. Mereka baru sebatas dimintai keterangan.

Baca juga: Siswi SD Diperkosa 21 Pria, Polisi Sebut Akan Kejar Pelaku sampai Titik Penghabisan

SR diduga diperkosa oleh 21 orang pria di tiga tempat berbeda. Pemerkosaan dilakukan pada rentang bulan Mei 2016 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com