Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disambar Kereta Api, Seorang Pelajar Kritis

Kompas.com - 31/05/2016, 05:24 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Putra Kiting (15), warga Jalan Tanah Jawa, Pematangsiantar, kritis akibat disambar kereta api di perlintasan yang tak jauh dari rumahnya, Senin (30/5/2016). 

Akibat peristiwa itu, Putra yang masih duduk di bangku kelas III SMP Muhammadiyah Pematangsiantar itu menderita luka koyak di bagian kepala dan pelipis mata kiri, serta kedua kaki mengalami patah, bahkan 4 ruas jari tangan kirinya putus.

Putra saat ini masih dirawat intensif di salah rumah sakit swasta Pematangsiantar. Ibunda Putra, Irma yang ditemui saat menjaga Putra di rumah sakit mengatakan, dia tidak tahu persis bagaimana kronologis kejadian sehingga Putra disambar kereta api.

Menurut dia, pada Minggu (29/5/2016) sore, Putra masih dilihatnya bermain di depan rumah yang berdekatan dengan jalur lintasan kereta api. Namun, setelah itu Putra pergi entah kemana.

"Aku enggak tahu kemana Putra pergi karena posisiku lagi di dalam rumah. Tapi Putra kutinggal lagi bermain-main di depan rumah," kata Irma sambil terus menangis.

Setelah ditunggu sampai malam hari, Putra belum juga pulang ke rumah, sehingga Irma bersama suaminya mulai kelabakan mencari Putra ke tempatnya biasa kumpul bersama teman-teman satu kampungnya. Namun dicari ke tempatnya biasa mangkal, Putra belum juga ketemu, sehingga Irma bersama suaminya kembali ke rumah.

Setelah ditunggu sampai Senin (30/5/2016) dinihari, Putra belum juga pulang ke rumah, sehingga Irma memilih istirahat tidur.

"Enggak pulang anakku Putra tadi malam, padahal kami sudah capai menunggu di rumah. Tadi sekira jam 04.15 WIB aku diberitahu ada orang ketabrak kereta api. Aku mengecek ke jalur perlintasan kereta api, rupanya anakku Putra yang ketabrak," tutur Irma.

Kasatlantas Polres Pematangsiantar AKP Jupiter Frans Simanjuntak mengatakan, pihaknya belum mengetahui kejadian itu, sehubungan keluarga dari korban yang ditabrak kereta api, belum melapor.

"Enggak ada kita tangani karena belum ada laporan dan mungkin saja kasus itu sudah ditangani pihak Polsuska. Kalau di jalur persimpangan kereta api, kita bisa menangani, tapi ini kejadiannya di jalur perlintasan di belakang Pasar Horas, tentunya Polsuska yang menangani kasusnya," jelas Jupiter.

Sementara itu Reka, petugas stasiun kereta api yang dikonfirmasi mengaku tidak bisa memberikan keterangan, karena yang berwenang sedang tidak ada.

"Bagaima kami mau kasih keterangan karena kepala stasiun sedang di luar kota. Humas di sini tidak ada. Kalau soal kejadian itu, wewenang Humas Tebing Tinggi yang berhak memberikan keterangan. Biasanya kereta api yang bergerak sekitar jam 04.00 WIB, kereta api pengangkut minyak dari Pertamina. Saya pun tidak tahu siapa nama masinisnya," ujar Reka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com