Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Siswi SD di Semarang Diperkosa oleh 21 Orang dalam Sepekan

Kompas.com - 31/05/2016, 05:07 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Seorang siswi sekolah dasar di Kota Semarang, Jawa Tengah, diduga diperkosa oleh 21 orang pria secara bergilir. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma amat berat.

Kejadian tersebut belum lama diketahui oleh orangtua korban sehingga baru dilaporkan ke polisi.

"Ini baru saja masih penyelidikan untuk laporan. Baru saja bapaknya laporan," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan Anak Satreskrim Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Polisi Kumarsini saat dikonfirmasi, Senin (30/5/2016).

Siswi berusia 12 tahun tersebut diperkosa dalam waktu sepekan pada Mei 2016 di tiga tempat di Kecamatan Pedurungan.

Pemerkosaan diduga terjadi mulai 7 Mei pukul 00.00 WIB di sebuah gubuk. Jumlah pelakunya tujuh orang.

Lima hari kemudian, 12 Mei, terjadi pemerkosaan dengan korban yang sama dan diduga dilakukan oleh 12 orang. Pemerkosaan ketiga terjadi pada 14 Mei yang dilakukan dua orang.

Sebelum diperkosa, korban diberi pil koplo oleh pelaku.

Selain mengalami trauma, korban juga mengalami gangguan pada alat vitalnya.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait ketika dikonfirmasi mengatakan sempat menjenguk korban serta ayahnya yang melaporkan ke polisi.

Menurut Aris, korban diduga ditekan oleh para pelaku untuk tidak berbicara sehingga kejadian tersebut terjadi berulang. Akibat intimidasi, korban juga tak bisa melawan.

"Itu terjadi beberapa hari, jadi diintimidasi oleh pelaku," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com