Distribusi Pakai Helikopter dan Kapal, Coblosan Ulang di Mamberamo Raya Habiskan Rp 5 Miliar

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dana untuk pelaksanaan pemunggutan suara ulang (PSU) kedua di sembilan tempat pemungutan suara di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, pada 9 Juni 2016, mencapai sekitar Rp 5 miliar.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Adam Arisoy saat ditemui di Kota Jayapura, Senin (30/5/2016).

Adam mengatakan, dana itu digunakan untuk sejumlah keperluan KPU, seperti pencetakan surat dan penyewaan sarana transportasi udara serta kapal untuk distribusi surat suara ke sembilan TPS itu.

"Sebanyak lima TPS yang ditempuh menggunakan helikopter dan empat TPS menggunakan kapal cepat. Kami telah memiliki kedua moda transportasi itu untuk digunakan selama pelaksanaan PSU hingga rekapitulasi suara," kata Adam.

Menurut Adam, pihaknya telah berkomitmen dengan Pemda Mamberamo Raya agar tak ada lagi pelaksanaan PSU lagi di masa mendatang.

"Seluruh komisioner KPU Papua akan ditempatkan dengan lima TPS. Sementara dua komisioner KPU RI dan Bawaslu Papua akan mengawasi empat TPS itu. Tujuannya agar tak ada lagi pengulangan PSU di Mamberamo Raya," ujarnya.

Ia berharap agar para kandidat bupati turut menyosialisasikan kepada pendukungnya tentang jadwal pelaksanaan PSU kedua pekan depan.

Sementara itu, anggota Badan Pengawas Pemilu Bidang Pengawasan Anugrah Pata mengatakan, berdasarkan pantauannya, pencetakan seluruh surat-surat untuk PSU di Makassar telah selesai.

"Total sebanyak 2.014 surat suara telah tiba di Kasonaweja, Ibu Kota Mamberamo Raya. Saat ini proses penyortiran dan pelipatan surat suara sementara berlangsung. Jumlah DPT pada PSU kedua sebanyak 1.991 pemilih," tutur Anugrah.

Mahkamah Konstitusi membatalkan hasil PSU pertama di sembilan TPS pada 12 Mei 2016. Sembilan TPS yang dinilai bermasalah adalah Wakeyadi, Taya I, Taya II, Taya III, Fona I, Fona II, Fona III, Bareri I dan Bareri II.

Dari data KPU Papua, ada tiga kandidat kepala daerah di Mamberamo Raya, yakni Robby Wilson Rumansara-Yahya Fruaro, Dorinus Dasidapa-Yakobus Britay, dan Demianus Kye uw Kyeuw-Adiryanus Manemi.