Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus Pariwisata Mengeluh Kerap Ditilang Polisi di Borobudur

Kompas.com - 30/05/2016, 19:22 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Sejumlah awak bus pariwisata mengeluhkan aksi oknum polisi di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, beberapa hari terakhir.

Mereka mengaku kerap ditilang, padahal tidak melakukan pelanggaran lalu lintas. Bahkan, mereka diminta membayar sejumlah uang kepada oknum polisi itu. Jika tidak mau, oknum polisi itu mengancam akan menyita kendaraan mereka.

Seperti dialami Santoso (45), sopir bus asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Saat itu, ia dihentikan oleh dua petugas yang juga mengaku anggota Satuan Lalu Lintas di Jembatan Progo, Brojonalan, arah ke Candi Borobudur.

“Kami ditilang dengan alasan bus kami bukan bus pariwisata. Kami diminta membayar Rp 500.000," kata dia.

Santoso mengungkapkan, kejadian ini bukan hal baru bagi dirinya dan para awak bus lainnya saat hendak mengantar wisatawan ke Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

"Kalau begini terus-terusan bukan tidak mungkin para sopir enggan mengantar pengunjung wisatawan ke Candi Borobudur," ujar dia.

Hal yang sama dialami Suherman (50), salah seorang sopir bus pariwisata asal Indramayu, Jawa Barat.

"Saya sudah berkali-kali kena tilang, mereka (oknum polisi) suka nyari-nyari kesalahan saya. Teman-teman sesama sopir bus pariwisata juga pernah," kata Suherman.

Kejadian terakhir dialami Suherman akhir pekan lalu di perempatan Koramil Borobudur. Seorang oknum polisi yang mengaku anggota Satuan Lalu Lintas Polres Magelang tiba-tiba menghentikan kendaraannya. Oknum polisi itu lalu memintanya uang senilai Rp 1 juta dengan alasan tidak membawa STNK.

Suherman mengakui dia tidak membawa STNK karena hilang dan dia sudah menunjukkan surat kehilangan resmi dari Kepolisian Jawa Barat.

"STNK saya hilang dan sudah ada keterangan resmi dari kepolisian Jawa Barat. Saat ini STNK masih diproses. Dia juga ngancam kalau tidak mau (bayar) kendaraan saya mau ditahan," papar dia.

Suherman menyesalkan perilaku oknum polisi itu karena dia harus segera melanjutkan perjalanan mengantar wisatawan dari Borobudur ke Yogyakarta.

Sementara itu, Kepala Polres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho, saat dikonfrimasi mengaku belum tahu kejadian itu. Ia menyatakan akan melakukan klarifikasi kepada anggota di salah satu satuannya itu.

"Saya belum tahu, saya masih perjalanan dari Semarang. Saya cek dulu dan akan rapat dulu," kata Zain melalui sambungan telepon, Senin (30/5/2016) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com