Stok Tinggal 2 Hari, Harga Gula Pasir di Namrole Naik 25 Persen

AMBON, KOMPAS.com - Sepekan menjelang bulan suci Ramadhan, stok gula pasir di Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku, mulai menipis di pasar. Kondisi ini disinyalir menjadi penyebab kenaikan harga gula hingga lebih dari 25 persen.

Seorang warga Namrole, Aini, mengatakan bahwa sebelumnya para pedagang di sana menjual gula seharga Rp 16.000 per kg. Kini gula pasir dibanderol antara Rp 20.000 dan Rp 22.000 per kg.

"Sudah begitu, gula sangat langka di pasar," kata Aini saat menghubungi Kompas.com, Senin (30/5/2016).

Kondisi itu sudah terjadi selama sepekan terakhir. Aini berharap agar pemerintah setempat mengatasi hal itu dengan cara melakukan operasi pasar.

"Harus ada tindakan dari pemerintah, tidak bisa seperti ini, masa harga gula sampai setinggi ini," katanya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru Selatan Janjtje Latuperissa mengatakan bahwa kenaikan harga gula di Namrole saat ini akibat keterbatasan stok.

"Sesuai hasil pertemuan yang dilakukan oleh kami bersama para pedagang, ternyata memang stok gula pasir menipis dan hanya untuk dua hari ke depan," kata Janjtje saat dihubungi dari Ambon, Senin.

Dia mengakui bahwa saat ini harga gula pasir di tingkat pedagang dan pengecer di Namrole melonjak hingga kisaran Rp 20.000 hingga 22.000 per kg. Menurut dia, kenaikan harga menjadi masalah nasional karena terlambatnya masa penggilingan.

Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Disperindag Provinsi Maluku agar distributor gula di Kota Ambon membantu menyuplai gula pasir ke Kota Namrole.