Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan dan Pemerkosaan Karyawan Pabrik di Sukabumi, Polisi Periksa 4 Saksi

Kompas.com - 30/05/2016, 10:10 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Sukabumi Kota, Ajun Komisaris Polisi Gilang Prasetya mengatakan, kasus pembunuhan dan pemerkosaan ES alias Heti (20), masih dalam proses penyelidikan.

"Saat ini kami sudah memintai keterangan empat orang saksi, di antaranya dari keluarga terdekat yaitu orangtua. Proses pemeriksaan masih berlangsung," kata Gilang kepada wartawan saat ditemui di Polsek Bojonggenteng, Polres Sukabumi, Minggu (29/5/2016) malam.

Terkait hasil otopsi terhadap jenazah, dia menjelaskan hasil otopsi yang diterima belum lengkap, namun hasil sementara korban meninggal karena kehabisan nafas. Sedangkan untuk dugaan pemerkosaan, pihaknya masih terus menyelidiki.

"Dugaan pemerkosaan masih penyelidikan, walaupun memang ada beberapa petunjuk ke arah sana. Kami masih akan dalami dan melakukan kembali olah tempat kejadian perkara," ujar dia.

Gilang menuturkan dari hasil laporan sementara barang-barang yang hilang dari kamar korban, yaitu handphone dan perhiasaan. Nilai taksiran barang-barang yang hilang itu sekitar Rp 5 juta.

"Dalam pengungkapan perkara ini sudah mengerahkan beberapa anggota. Mudah-mudahan secepatnya pelaku dapat diketahui dan ditangkap, mohon doanya saja dari masyarakat," ujar Gilang.

Eti Sulastri alias Heti merupakan pekerja pabrik PT  Nina 1, putri ketiga dari empat bersaudara pasangan Sup (52) dengan Aoh (40) itu diduga menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.

Saat ditemukan ibu dan tantenya, gadis berparas cantik itu bagian bawahnya sudah tanpa busana. Bagian muka tertutup dengan bed cover. Juga terdapat banyak berserakan tisu bekas di tempat tidurnya. Pada bagian muka dan leher terdapat banyak luka memar. Juga bagian hidung dan mulut keluar busa berwarna kuning. Kondisi kamar dalam keadaan acak-acakan dan pintu lemari terbuka.

(Baca: Buruh Pabrik Ditemukan Tewas di Kamar, Diduga Korban Perkosaan dan Perampokan )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com