Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberangi Laut, Yana Kecewa Gagal Ikut Tes Pendamping Desa

Kompas.com - 29/05/2016, 23:32 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Para peserta seleksi calon tenaga pendamping profesional Kementrian Desa di Nusa Tenggara Barat (NTB) harus kecewa. Mereka tidak bisa ikut tes meski sudah menempuh perjalanan jauh dan menyeberangi laut.

Yana, salah satu peserta dari Kota Bima tidak dapat mengikuti tes tertulis pendamping desa yang diselenggarakan di Universitas Mataram (Unram), Sabtu (28/5/2016).

"Lain kali mestinya diumumkan jauh hari sebelumnya, jangan mepet begini. Kasihan kita yang dari jauh ini," keluh Yana sambil menenteng map.

Yana mengaku mendapat informasi tes pada Jumat malam. Malam itu juga, ia berangkat ke Mataram karena tes akan dilaksanakan pukul 09.00 Wita.

Sementara perjalanan dari Kota Bima ke Mataram membutuhkan waktu sekitar delapan jam perjalanan. Selain menepuh perjalanan darat, ia juga harus menyeberangi Selat Alas menggunakan kapal ferry.

"Langsung ke sini enggak saya mandi-mandi ini. Sampai sini sudah selesai," kata Yana yang akhirnya datang terlambat ini.

Yana rencananya akan mengikuti seleksi calon tenaga pendamping untuk Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB. Seleksi ini diselenggarakan serentak oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Selain Yana, Eni peserta dari Pringgasela, Lombok Timur mengaku kebingungan mencari ruang tes. Ia sempat keliling kampus untuk mencari ruangan. Ia baru mengetahui ruangannya setelah melihat pengumuman di gedung Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM) Unram.

"Bingung, tadi saya langsung ke gedung Fakultas Pertanian tapi tidak ada nama saya baru ke sini," kata dia.

Selain Eni, ada puluhan peserta lain yang kebingungan mencari tempat tes. para peserta harus mencari lokasi tes, sesuai dengan nomor ujian yang mereka dapat.

Suwardji, tim pengarah panitia seleksi calon tenaga pendamping mengatakan, pihak Unram hanya membantu kementerian untuk menyelenggarakan tes tulis. Mereka yang dinyatakan lolos oleh kementerian selanjutnya akan dilatih dan dibekali menjadi pendamping.

"Dari 3.875 peserta ikut tes akan diterima 50 persen untuk mengikuti psikotes. Finalnya akan diambil 209 yang akan diterima di NTB," kata dia.

Dia tak menampik banyak peserta yang terlambat mengikuti ujian. Terutama para peserta yang berasal dari Sumbawa dan Bima.

Atas izin pemerintah pusat, panitia memberikan toleransi waktu 30 menit, sampai pukul 11.00 Wita. Di atas jam tersebut pihaknya tidak berani memberikan perpanjangan waktu lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com