Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktikum Mata Kuliah UNJ di Sukabumi Diwarnai Musibah

Kompas.com - 28/05/2016, 10:07 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Karta Sasmita, Jumat (27/5/2016), menyampaikan belasungkawa kepada keluarga atas meninggalnya seorang anak.

Karta  juga menyampaikan turut prihatin kepada kepada keluarga yang anggota keluarganya mengalami luka-luka.

Hal tersebut disampaikannya menyusul peristiwa ambruknya salah satu bangunan joglo di Villa Gant Hay, Kampung Gentong, Desa Sukasari, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (26/5/2016).

Saat itu para korban sedang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh para mahasiswa di bangunan joglo tersebut.

Selain warga kampung setempat, juga ada sebanyak 18 dari 34 mahasiswa mengalami luka berat dan ringan akibat peristiwa tersebut.

Baca juga http://regional.kompas.com/read/2016/05/26/18543491/bangunan.vila.di.sukabumi.ambruk.seorang.anak.tewas

"Kami sudah menyampaikan rasa dukacita yang sebesar-besarnya kepada warga yang anggota keluarganya meninggal juga kepada warga yang mengalami luka," kata Karta kepada wartawan, Jumat (27/5/2016) saat di Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut Karta peristiwa yang terjadi Kamis  sore itu murni musibah dan tidak ada unsur kelalaian apalagi kesengajaan.

Sebanyak 18 dari 34 mahasiswa yang juga sedang melaksanakan praktikum mata kuliah juga mengalami luka ringan dan luka berat.

"Sekarang juga kami akan ke rumah sakit, karena ada mahasiswa kami yang harus menjalani operasi karena pergeseran tulang rahang," ujar Karta.

Pada kesempatan itu, Karta menjelaskan kegiatan mahasiswanya di Sukabumi itu bukan sedang kuliah kerja nyata (KKN).

Melainkan sedang melaksanakan praktikum mata kuliah yang harus melibatkan masyarakat.

"Bukan KKN, mahasiswa kami sedang praktikum. Karena orientasi jurusannya pendidikan luar sekolah dan mereka ini diharuskan berhubungan dengan masyarakat," jelasnya.

Perwakilan keluarga korban, Emang Saefullah mengungkapkan keluarga sudah menerima peristiwa yang dialami anggota keluarganya merupakan musibah.

"Kami sudah pasrah, ini takdir," ungkap Saefullah yang juga kakek dari almarhum Noval kepada wartawan.

Kepala Polsek Cisaat, Komisaris Polisi Warsito menjelaskan saat peristiwa ambruknya bangunan tersebut cuaca sedang cerah, tidak ada hujan dan tidak ada angin.

Akibat kejadian itu keluarga korban sempat emosi dan mengejar sejumlah mahasiswa. Namun cepat di atasi.

"Kami menyelesaikan antara pihak mahasiswa UNJ, pemilik vila dengan korban dengan mengedepankan upaya kekeluargaan. Perkara ambruknya masih diselidiki, apakah ada unsur kesengajaan, kelalaian atau murni musibah," jelas Warsito.

Baca juga http://regional.kompas.com/read/2016/05/26/21220011/16.Korban.Bangunan.Vila.Ambruk.Dirawat.di.Tiga.Rumah.Sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com