TAKENGON, KOMPAS.com — Ada yang menarik dari prosesi eksekusi cambuk yang berlangsung pada Kamis (27/5/2016) siang di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Pria yang terkena hukuman cambuk, DS (35), ternyata memakai enam lapis baju ditambah pelapis seperti busa mebel di bagian belakang badannya, tepat di tempat rotan cambukan berlabuh.
Cara DS itu terungkap saat tim medis dari RSU Datu Beru yang berada di belakang panggung eksekusi memeriksa kondisi kesehatan terpidana saat jeda cambukan pertama.
Untuk diketahui, terpidana pelanggar qanun jinayat menerima uqubad cambuk sebanyak 100 kali yang dilakukan algojo dengan jeda per 20 kali cambukan.
Saat jeda tersebut, DS diminta membuka baju di bagian belakangnya. Awalnya, petugas medis sempat mengalami kesulitan untuk mengecek luka di badannya akibat cambuk tersebut karena pakaian yang dikenakan DS ternyata berlapis enam, bahkan ada busa yang biasa digunakan untuk mebel seperti sengaja dilekatkan di bagian belakang badannya.
"Wah, kalau begini curang, ternyata dia pakai lapisan," kata seorang warga yang menyaksikan pria itu membuka bajunya satu per satu.
Setelah ketahuan, DS pun melepas semua pakaiannya. Akhirnya dia hanya mengenakan sebuah pakaian putih yang biasa dipakai pelanggar syariat Islam saat akan menerima eksekusi cambuk.
Diduga, DS nekat melakukan tindakan itu untuk mengurangi rasa sakit karena harus menerima 100 cambukan.
Algojo kembali membawa sebilah rotan, sedangkan personel Kejari membacakan angka cambukan, prosesi hukum cambuk tahap berikutnya kembali dilakukan.
Saat Kompas.com berkesempatan langsung menyaksikan pemeriksaan oleh tim medis pada saat itu, sejumlah luka bergaris di badan DS tampak parah akibat 20 cambukan setelah jeda pertama.
Sedangkan pasangannya, MS (23), nyaris pingsan menahan rasa sakit setelah cambukan ke-100 kali mendarat di badannya. MS pun diberi pertolongan dan dibawa masuk ke ambulans yang telah disiapkan oleh RSU Datu Beru di lokasi tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.