Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2016, 07:32 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com — Satuan Lalu Lintas Polres Demak, Jawa Tengah, menggelar razia sepeda motor, Rabu (25/5/2016) malam.

Razia dalam rangka Operasi Patuh Candi 2016 tersebut digelar di dua lokasi berbeda, yakni di kawasan Pecinan dan di depan kantor Bupati Demak.

Razia yang dipimpin langsung oleh Kasatlantas Polres Demak AKP Yoppy Anggi Krisna itu berhasil menjaring belasan sepeda motor tanpa dilengkapi surat-surat penting.

Salah satu pelanggar, Siti (25), warga Sampangan, Kecamatan Demak Kota, yang terjaring razia di depan Pendopo Demak itu, marah-marah saat ditilang oleh petugas. Ia berkeberatan petugas menyita STNK motornya karena yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan SIM miliknya.

"STNK saya mana, Pak, enak saja disita. Saya sudah bikin SIM di Semarang, besok Jumat baru jadi. Kembalikan STNK-nya," kata Siti.

Siti yang awalnya sempat memarahi petugas kemudian menangis karena petugas yang menangani pelanggaran itu bergeming dan tetap menyita STNK miliknya.

Siti kembali menangis sekerasnya sehingga menjadi tontonan para pengendara yang lewat dan sesama pelanggar lainnya.

"Pak, bebasin toh, Pak. Saya mau pulang. Ini bukan motor saya. STNK-nya kembalikan, Pak, itu milik teman," rengek Siti.

"Mbak, nanti air matamu habis lho, jangan menangis terus," bujuk Risawan Kunanto, salah seorang petugas.

Karena petugas tetap kukuh menyita STNK, Siti yang menutupi wajahnya dengan kerudung akhirnya pergi meninggalkan lokasi sembari membawa surat tilang.

Kasatlantas Polres Demak AKP Yoppy Anggi Krisna mengatakan, sejak digelarnya Operasi Patuh Candi 2016 yang dimulai sejak tanggal 16 Mei dan akan berakhir pada 29 Mei, hingga saat ini pihaknya sudah mengeluarkan 1.400 surat tilang.

"Mereka yang terjaring razia karena tidak memakai helm dan kelengkapan kendaraan serta tidak memiliki SIM maupun STNK. Rata-rata (pelanggar) berusia 18-30 tahun," kata AKP Yoppy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com