Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Dapat Proyek, Kontraktor dan Warga Rusak 10 Kantor di Manokwari Selatan

Kompas.com - 25/05/2016, 19:35 WIB
Kontributor Kompas TV Manokwari, Budy Setiawan

Penulis

MANOKWARI SELATAN, KOMPAS.com - Sepuluh kantor Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), pemerintahan, di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Papua Barat, Rabu (25/5/2016), dirusak puluhan kontraktor lokal dan masyarakat.

Mereka memprotes proses pelelangan proyek yang dinilai tidak mengakomodir pengusaha lokal. Selain merusakan bangunan kantor di sepuluh SKPD tersebut, warga juga melakukan penjarahan dan penganiayaan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) di sejumlah kantor itu.

Informasi, yang diperoleh Kompas.com, aksi para kontraktor lokal ini terjadi sejak pukul 10.00 WIT, di halaman kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Perhubungan.

Di kantor PU, puluhan kontraktor lokal ini, selanjutnya melakukan pemalangan dan diikuti tindakan anarkis, dengan merusak kantor dan melakukan penganiayaan terhadap para pegawainya.

Dengan menggunakan, kayu, batu dan sejumlah alat tajam, aksi anarkis massa berlanjut dengan merusak sembilan kantor lainnya, yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Bapedda, Dinas Pendidikan, Kesbang Pol, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Inspektorat, Dinas Pertaniaan, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.

Aksi penyerangan membuat para pegawai di Sembilan SKPD ini berhamburan menyelamatkan, meski sempat terkena lemparan batu.

Bahkan massa nyaris merampas salah satu senjata milik petugas kepolisian yang berada di lokasi kejadiaan.

Sementara, barang-barang milik kantor yang dijarah, di antaranya, uang tunai, Laptop, Handphone.

Pukul 15.00  WIT, Asisten I Mansel E.A. Poceratu dan Kasatpol PP Simon Insyur, tiba di lokasi kejadiaan untuk menenangkan amukan massa. Massa akhirnya dapat ditenangkan.

Wakil Bupati Mansel, Wempy Wely Rengkung, yang dikonfirmasi wartawan, mengatakan sebelum tindakan anarkis massa terjadi, pihaknya telah memberikan kesempatan bagi para pengusaha lokal, untuk menyampaikan aspirasinya.

“Kita sudah berikan kesempatan bagi mereka, namun setelah ditunggu massa tak kunjung datang, justru mereka lakukan tindakan anarkis,” tuturnya.

Wempy menyesalkan aksi massa tersebut, apalagi pihak pemkab telah membuka diri bagi para pengusaha lokal untuk menyampaikan keluhannya, terkait pembagiaan paket proyek yang dianggap tidak mengakomodir para pengusaha lokal tersebut.

“Untuk kasus pengrusakan ini kami serahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisaan, dan ini sesuai petunjuk bupati,” ujarnya.

Meski suasana sempat mencekam sejak pagi hingga sore hari.  Kondisi Mansel hingga malam tetap kondusif dan aktivitas perekonomian tetap berjalan seperti biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com