Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2016, 07:17 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Jw (47), ibunda DR (26), gadis yang meninggal di kos-kosan di Jalan Kelud Semarang, Senin (23/5/2016), masih terlihat sedih.

Ibu yang tinggal di Desa Sidomukti, Weleri, Kendal, itu terus meneteskan air matanya. Ia tidak menyangka anaknya meninggalkan dirinya secepat itu. Apalagi, anaknya itu saat meninggal dunia diketahui dalam keadaan hamil tua.

“Kami keluarga sama sekali tidak mengetahui kalau dia ternyata sudah hamil sembilan bulan. Kami mengetahui setelah pihak rumah sakit memberi tahu, dari hasil otopsi,” kata Jw.

Jw menjelaskan, putrinya adalah alumni Sekolah Pelayaran AMNI, setahun lalu. Kini korban sudah bekerja di PT Puri Tangguh Sejahtera.

Sebelum kejadian, Senin dini hari ia masih komunikasi dengan putrinya melalui BlackBerry Messenger (BBM). Bahkan, Jw sempat bercanda dengan almarhumah.

“Malam itu anak saya memang mengaku kalau mau tidur, karena perutnya terasa sakit dan esoknya mau pulang ke Kendal untuk membuat NPWP. Dia ingin membuat NPWP karena gajinya akan naik,” jelasnya.

Jw menjelaskan, anaknya memang sudah cukup lama berpacaran dengan W yang juga anggota Satlantas Polres Pati. Korban mengenal W sekitar setahun lalu. Saat itu, W bertugas di Polda Jateng.

“Mereka kemudian menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Bahkan, Korban bersama W sudah dua kali meminta restu untuk segera melakukan lamaran. Saat itu, W mengaku sebagai jejaka dan kami percaya saja," tambahnya.

Namun belakangan diketahui, W sudah menikah dan sudah memiliki dua anak. Keluarga DR pun merasa dibohongi.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, seorang gadis yang tengah hamil tewas tak lama setelah meminum cairan yang diduga berisi obat aborsi. Korban meninggal setelah mengalami pendarahan.

Informasi yang dihimpun, korban berinisial DR (26), warga Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Korban tewas di kamar kosnya di Taman Kelud Selatan nomor 10, Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (23/5/2016).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com