Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koper Ditinggal, Penumpang Ini Mengaku Dirugikan Garuda Indonesia

Kompas.com - 24/05/2016, 19:45 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BUTON SELATAN, KOMPAS.com – Ketua DPRD Buton Selatan, La Usman, mengaku dirugikan dengan pelayanan Garuda Airlines. Pasalnya tas barang bawaan miliknya sempat tertinggal di Jakarta dan berselang dua hari barangnya baru diterima melalui maskapai penerbangan lain.

“Saya sangat komplain dengan pelayanan Garuda, sangat dirugikan. Ada berkas penting yang seharusnya saya setor itu tidak bisa saya serahkan sesuai tepat waktu, karena barang ketinggalan,” kata La Usman, Selasa (24/5/2016).

Ia bercerita, dirinya berangkat dari Jakarta, Kamis (19/5/2016) menuju Baubau dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia sekitar pukul 02.10 WIB. Saat hendak check in, ia memasukkan kopernya ke bagasi. Namun La Usman tak mengira nama di kopernya menjadi nama orang lain.

“Begitu barang hendak dinaikkan ke dalam pesawat, saya lihat dari jendela, barang saya dipisahkan, tidak dimasukan kedalam pesawat. Tidak ada konfirmasi dari Garuda, sampai saya tiba di Baubau barang saya tidak ada dan ketinggalan di Jakarta,” ujarnya.

Dia pun menanyakan hal tersebut ke pihak Garuda yang ada di Bandara Betoambari di Baubau, namun pihak Garuda mengatakan, tasnya tidak bisa naik karena atas nama orang lain. Setelah menyatakan keberatan, akhirnya barangnya tiba hari Sabtu dengan pesawat dari maskapai lainnya.

“Dengan orang Garuda bilang alasan over bagasi, kok barang saya dikasih turun kenapa bukan bagasi yang dari Makassar. Saya punya barang turun di Makassar nanti dikembalikan pesawat Lion Air. Dan pihak Garuda tidak menyampaikan maaf kepada saya,” ucap La Usman.

Secara terpisah, Station Manager Garuda Indonesia Baubau, Ayu arifa Ikawandini, mengatakan, La Usman terbang secara rombongan. Sehingga oleh petugas check in di bandara, nama bagasi atas nama orang lain yang bersama rombongannya La Usman. Namun ternyata nama orang tersebut rupanya tidak jadi terbang.

“Kami juga baru tahu kalau orang itu tidak terbang setelah kami cek sistem. Garuda juga melakukan prosedur bila penumpang tidak terbang otomatis bagasinya harus diturunkan, bukan dari kesalahan handling dari Garuda,” tutur Ayu.

Garuda, sebutnya, membantu proses pengiriman barangnya dari Jakata ke Makassar. Menurut dia, koper La Usman akan dengan pesawat Garuda, namun karena pesawat sudah penuh baik penumpang maupun bagasinya, maka pihaknya terpaksa menggunakan maskpai lain, supaya koper bisa sampai dengan cepat.

“Saya sudah minta maaf kepada bapaknya, saya juga sudah mengatakan, kalau ada barang berharga lainnya, jangan bagasikan,” katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com