Pergi dari Kos ke Toko, Seorang Mahasiswi Hilang Hampir Dua Bulan

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Hampir dua bulan, Naimatus (22) warga asal Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, menghilang. Kedua orang tuanya, Satu dan Bunami sudah kemana-mana mencarinya. Bahkan sampai mencari petunjuk kepada orang pintar. Namun, Naimatus yang duduk di bangku semester akhir salah satu Akademi Kebidanan di Pamekasan, tak kunjung ditemukan.

Jalan terakhir yang ditempuh kedua orang tuanya, melapor ke Polres Pamekasan, Senin (23/5/2016).

Satu, ayah kandung Naimatus, didampingi Kepala Desa Blaban, Sukriyanto saat melapor ke Polres Pamekasan menceritakan, pada 10 April lalu, Naima-panggilan anaknya, keluar dari kosnya. Naima berpapasan dengan teman kuliahnya Subaidah.

"Kata Subaidah, Naima keluar kos mau beli-beli ke toko. Namun sejak saat itu tidak pernah pulang lagi ke kosnya," kata Sukriyanto.

Sukriyanto menambahkan, menghilangnya Naima diduga karena terbelit dengan pembayaran uang SPP dan uang kos yang menunggak selama beberapa bulan. Sementara pihak kampus dan pemilik kos terus menagihnya.

"Uang tunggakan itu sudah diberi oleh orang tuanya dengan menjual sapinya Rp 8 juta. Namun uang itu tidak diserahkan ke kampus dan pemilik kosnya," ungkap Sukri.

Kedua orang tua Naima, tidak mempersoalkan jika uang Rp 8 juta sudah habis dan akan dicarikan ganti. Asalkan Naima pulang ke rumahnya.

"Kami melapor ke Polisi agar membantu mencarikan Naima. Mungkin Polisi bisa menemukannya," kata Sukriyanto.