Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam karena Sering Diejek, Siswa SD Nyaris Buat Sekolah Kebakaran

Kompas.com - 23/05/2016, 16:23 WIB
Kontributor Surakarta, Michael Hangga Wismabrata

Penulis

SUKOHARJO, KOMPAS.com — Dua ruang kelas di SD Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Desa Ngombakan, Polokarto, terbakar pada Senin dini (23/5/2016) hari. Meski api tidak menjalar ke seluruh gedung, sebuah lemari buku beserta isinya dan gorden jendela terbakar.

Seusai penyelidikan kepolisian, pelaku diduga salah satu siswa dari sekolah tersebut. Kejadian di sekolah yang terletak di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, itu membuat gempar warga sekitar. Pasalnya, kebakaran diduga disengaja dilakukan oleh salah satu siswanya yang berinisial VK (11).

Polisi masih mendalami dan meminta keterangan dari VK di Kantor Polres Sukoharjo dan selama pemeriksaan, ia didampingi oleh orangtua.

"Dari penyelidikan sementara, VK merasa dendam dengan teman sekelasnya karena sering diejek, lalu pas subuh yang bersangkutan seorang diri mendatangi salah satu ruang kelas dan mencoba membakar gorden. Namun, ternyata api juga merembet ke lemari buku," kata Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Dwi Haryadi, saat dikonfirmasi, Senin (23/5/2016).

Sementara itu, dari keterangan warga sekitar lokasi, warga panik saat melihat di ruang kelas VI SD itu, terlihat kobaran api. Warga dengan peralatan seadanya segera memadamkan api.

"Tadi kejadiannya sekitar pukul 05.00 WIB, saya dibangunkan istri saya. Terus saya ke sini sama anak saya. Melihat api yang membesar saya dobrak pintu dan berteriak memanggil warga lainnya," ujar Jatot S Hutomo, ketua RT setempat.

Sementara itu, polisi di lokasi kejadian menemukan sejumlah korek api yang dibuang di depan ruang kelas V dan VI. Dari petunjuk tersebut diamankan VK, yang diduga menjadi pelaku pembakaran.

"Kita akan tetap lakukan proses hukum. Namun, karena pelaku masih anak-anak, tidak kami tahan, dan kita usahakan diselesaikan secara kekeluargaan. Kita akan datangkan psikolog untuk mendampingi yang bersangkutan," kata AKBP Ruminio Ardano kepada Kompas.com. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com