Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2016, 15:07 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung akan memaksimalkan sistem e-budgeting dalam tiap pengeluaran anggaran.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, dengan penerapan e-budgeting secara 100 persen sejumlah program kegiatan yang tak pro masyarakat bakal dicoret.

"Akan diterapkannya 100 persen e-budgeting di 2017. Jadi akan ada banyak perubahan luar biasa siapa yang tidak mendetailkan program kegiatannya akan dicoret. Tidak ada lagi dinas yang mengajukan anggaran tapi tidak detail," tutur Ridwan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (23/5/2016).

Pria yang karib disapa Emil itu mengatakan, program kegiatan yang meliputi pembelian barang, jasa maupun event di Kota Bandung mencapai 15.000 kegiatan tiap tahun. Jumlah itu, kata Emil, terlalu berlebihan dan banyak yang tak menyentuh masyarakat.

"Akan ada penghematan kegiatan, karena selama ini Pemkot Bandung ternyata terlalu banyak kegiatan yang dampak kepada masyarakatnya kurang optimal karena ketiadaan tim audit secara smartcity," ucapnya.

"Sekarang dengan e-budgeting akan mengetahui kegiatan ini seperti apa. Pemkot Bandung kegiatannya masih di atas 15.000 terlalu banyak sementara kota lain, contohnya Surabaya setengahnya dari kita. Tahun depan akan kita efisienkan. Sebelum ada e-budgeting susah untuk memetakannya, itu niat positifnya," papar Emil.

Tak hanya itu, Emil mengaku bakal lebih selektif menentukan program yang bersifat event. "Kalau dia tidak bisa menjabarkan tujuan dan detailnya saya tidak akan setujuin. Dia harus bisa menjawab kegiatan ini nyambung ke RPJMD, apakah nyambung ke Musrenbang, kalau tak bisa menjawab referensi berarti dia ngarang hanya untuk menghabiskan uang," tuturnya.

Dia menegaskan, keberhasilan pembangunan Kota Bandung tak bisa hanya dinilai dari serapan anggaran. Namun, dampak positif yang dirasakan masyarakat.

"Jawaban untuk mereformasi birokrasi bagi saya menggunakan teknologi dengan teknologi penyakit-penyakit seperti korupsi, anggaran yang tidak efisien tertutup. Jadi tidak ada lagi istilah pak Ahok anggaran siluman itu tidak ada," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com