Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seinggok Nanas, Motif Khas Songket Prabumulih yang Mulai Mencuri Perhatian

Kompas.com - 20/05/2016, 06:16 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

PRABUMULIH, KOMPAS.com - Motif kain songket di Provinsi Sumatera Selatan banyak ragamnya. Motif itulah yang membedakan kain songket satu dengan daerah lainnya di provinsi tersebut.

Salah satu daerah yang memiliki motif khas kain songket adalah Kota Prabumulih. Ciri khas kain songket dari kota minyak itu berupa motif buah nanas yang merupakan buah andalan kota tersebut.

Salah satu sanggar yang memproduksi kain songket dengan cara menenun adalah Sanggar Aziza. Sanggar tersebut berada di Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.

Untuk menghasilkan kain songket yang berkualitas baik, Sanggar Aziza mendatangkan penenun dari daerah Pemulutan Ogan Ilir yang terkenal handal.

Motif kain songket Kota Prabumulih sendiri ada 3 macam. Ketiga macam motif itu adalah motif Seinggok Nanas yang merupakan motif paling dicari warga karena terdapat motif bergambar buah nanas yang merupakan buah asli Kota Prabumulih.

Lalu ada motif Papan Sekeping dan motif Cantik Manis. Motif itu sendiri sudah didaftarkan ke lembaga hak cipta dan telah memiliki hak cipta sebagai motif asli Kota Prabumulih.

Eva Ramlan, pemilik Sanggar Aziza mengatakan, ia mendirikan sanggar yang memproduksi kain songket motif khas prabumulih itu berawal dari banyaknya keluhan warga Prabumulih, khususnya ibu-ibu, yang kesulitan memproleh kain songket khas kotanya sendiri.

Dari sana lalu ia mendirikan sanggar bernama Sanggar Aziza lalu mencari orang yang bisa menenun untuk membuat kain songket. Setelah dapat penenun, lalu ia mencari motif kain songket khas Prabumulih dengan bertanya kepada tetua-tetua adat kota prabumulih.

Dari sana, ia mendapat motif kain seinggok nanas, papan sekeping dan cantik manis. Selain digunakan untuk kain dan selendang, kain songket Kota Prabumulih juga ada yang dibuat untuk tas, ikat kepala dan baju kemeja.

“Saya sudah mengikuti pameran hingga ke Jakarta untuk mengenalkan kain songket dengan motif khas Kota Prabumulih ini. Alhamdulillah saat ini yang memesan kain songket yang ditenun di sanggar saya sudah banyak hingga Kalimantan, Medan dan Jakarta,” kata pemilik sanggar yang omzetnya sudah puluhan juta per bulan ini.

Kain songket khas Kota Prabumulih sendiri mendapat apresiasi dari warganya. Salah satu wanita yang datang ke Sanggar Aziza untuk membeli kain songket adalah Suzana. Pegawai negeri pada Pemerintah Kota Prabumulih ini mengaku tertarik membeli kain songket khas kota Prabumulih karena unik dan mencirikan khas kotanya.

Suzana sendiri membeli kain songket untuk dipakai pada acara-acara di kantornya atau untuk pergi menghadiri kondangan.

“Untuk harga, saya rasa masih sangat terjangkau, apalagi kualitasnya sungguh baik,” katanya.

Kain songket khas Kota Prabumulih sendiri sudah mendapatkan banyak pembeli. Selain ibu-ibu pejabat dari Kota Prabumulih dan dari Provinsi Sumatera Selatan, pemesan juga datang dari Kalimantan, Medan dan Jakarta.

Untuk harganya sendiri dimulai dari Rp 800.000 hingga Rp 12 juta. Harga ini berdasarkan jenis benang yang digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com