Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Kebiri Pelaku Kekerasan Seksual, Suami Arumi Bachsin Ikut Aksi Bareng Mahasiswa

Kompas.com - 19/05/2016, 18:43 WIB
Slamet Widodo

Penulis

TRENGGALEK, KOMPAS.com — Puluhan mahasiswa di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, melakukan aksi solidaritas menggalang dukungan pemerintah untuk penerapan hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual, Kamis (19/5/2016).

Pada aksi itu, Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak turut membubuhkan tanda tangan di kain besar tanda dukungan penerapan hukum seberat-beratnya bagi pelaku.

Lebih kurang sebanyak 80 mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia melakukan aksi solidaritas di depan Pendopo Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (19/5/2016).

Mereka menggelar aksi teatrikal tentang kekejaman predator anak. Aksi teatrikal ini menggambarkan seorang anak perempuan yang lepas dari pengawasan orang tuanya karena kesibukan, hingga akhirnya terjerat oleh rayuan predator seksual.

Secara bergantian, para mahasiswa ini melakukan orasi. Dalam orasinya, mereka meminta pemerintah segera menerapkan hukum kebiri bagi pelaku kejahatan seksual. Mereka juga membentangkan spanduk ataupun poster, salah satunya bertuliskan “Hukum berat predator seksual”.

Pada pertengahan aksi, Emil Elestianto Dardak hadir dan bergabung bersama mahasiswa. Suami dari artis Arumi Bachsin ini juga membentangkan poster dan membubuhkan tanda tangan di atas kain besar berwarna putih sebagai dukungan terhadap aksi mahasiswa ini agar hukum kebiri segera diterapkan.

“Saya juga mempunyai anak perempuan yang sekarang masih kecil. Saya sangat prihatin mendengar banyak terjadi kekerasan terhadap anak, dan kejahatan bisa dialami tidak hanya bagi anak perempuan. Kejahatan bisa terjadi terhadap anak laki-laki. Maka dari itu, kami berharap pemerintah menghukum seberat-beratnya bagi pelaku kejahatan seksual maupun kejahatan kekerasan terhadap anak," ujar Emil dalam orasi di hadapan mahasiswa dengan menggunakan pengeras suara.

Tujuan aksi ini adalah untuk mencegah kejahatan seksual terhadap anak tidak terjadi di Trenggalek. Mereka mengimbau kepada para orangtua agar selalu mengawasi dan memantau seluruh aktivitas anak-anak agar terhindar dari bahaya.

“Tujuan aksi ini adalah untuk mengingatkan semua masyarakat Trenggalek bahwa kejahatan seksual telah memberangus kalangan penerus generasi bangsa. Anak Trenggalek juga merupakan aset bangsa," ujar Achmad Cholis, koordinator aksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com