Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Krisis Listrik di Kepulauan Nias, PLN Siapkan Mesin 24 MW

Kompas.com - 19/05/2016, 06:19 WIB
Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Untuk mengatasi krisis listrik di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, PT PLN sedang mempersiapkan peralihan pemutusan pasokan listrik di daerah itu.

Perusahaan listrik milik negara ini berencana menyiapkan mesin total kapasitas 24 Megawatt (MW) untuk Kepulauan Nias.

Demikian disampaikan Mustafrijal, deputi Humas PLN Wilayah Sumatera Utara, Rabu (18/05/2016).

"Mesin yang kami maksud yakni mesin berasal dari Langsa sebesar 13 MW dan saat ini telah selesai uji kelayakan. Tadi sore sudah dites oleh tim malahan tembus hingga 5 MW,” jelas Mustafrijal.

Baca juga: Bupati Nias Kecewa terhadap PLN karena Tak Bisa Atasi Krisis Listrik

Lalu tes kedua yang masih berjalan saat ini yakni mesin sebesar 7 MW. Pemasangan pipa distribusi BBM dimulai uji coba pada Kamis (19/05/2016) hari ini.

"Selain itu kita sedang menunggu tibanya pasokan mesin 6 MW yang saat ini telah melewati wilayah Padang dan kita rencanakan akan ditempatkan di PLTD Nias Selatan, paling lama tiba pada 29 Mei 2016 ini," kata dia.

Jadi, lanjut Mustafrijal, total pasokan daya listrik yang ada di Kepulauan Nias nantinya sebesar 24 MW.

Baca juga: Empat Hari Krisis Listrik, Lilin dan Genset Laris Manis di Nias

Mengenai kontrak dengan American Power Rent (APR) sebesar 2x10 MW, Mustarijal mengatakan, hingga kini masih menunggu pihak APR untuk menyampaikan beban yang harus dibayarkan oleh PLN.

Ia mengakui belum melunasi pasokan listrik 2x10 MW di Kepulauan Nias selama 2 bulan, yakni November dan Desember 2015.

“Kita masih nunggu dari APR kok. Kita siap bayar tunggakan yang di Nias,” tegasnya.

PLN telah mengirim surat tiga kali ke pihak APR untuk segera mengajukan tagihan listrik.

Baca juga: PLN Masih "Nunggak", Listrik di Nias Padam Dua Hari

Sementara itu, PLN juga telah membayar sebesar 50 persen dari total tagihan yang di Medan. Sisanya akan dibayarkan setelah audit eksternal selesai.

APR juga telah menawarkan mesin 2x10 MW yang saat ini berada di Idanoi seharga 11,5 juta dolar AS atau Rp 155,1 miliar. Namun pihaknya masih menunggu spesifikasi mesinnya.

“APR katanya mau jual ke kita (PLN) mesinnya yang di Idanoi. Kita minta spesifikasi malah didiemin. Ya,kalau dia mau jual, kita beli kenapa tidak,” kata Mustafrijal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com