Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Hari Terombang-ambing di Laut, 6 Nelayan NTT Diselamatkan Kapal Australia

Kompas.com - 18/05/2016, 07:52 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Enam orang nelayan asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdampar selama 16 hari dan masuk hingga perairan Australia, akhirnya dipulangkan kembali.

Mereka awalnya diselamatkan oleh kru kapal Great Perseus, sebuah kapal barang yang hendak berlayar dari Australia menuju Jepang.

Para nelayan ini akhirnya dievakuasi oleh tim SAR Kupang ke perairan laut Sawu, setelah berkoordinasi dengan kapal barang Australia tersebut.

Kepala Seksi Operasi SAR Kupang, Supriyanto Ridwan, kepada sejumlah wartawan, Selasa (17/5/2016), mengatakan, proses evakuasi keenam orang nelayan ini dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari Badan SAR Pusat yang mengatakan ada nelayan asal NTT yang diselamatkan oleh kapal asing.

“Kita kemudian mereka melakukan kordinasi dengan pihak kapal Great Perseus, untuk menentukan titik kordinat di laut Sawu dan langsung melakukan proses evakuasi. Kapal kita kemudian bersandar di badan kapal tersebut dan mereka dievakuasi melalui tangga darurat,” kata Ridwan.

Sementara itu, nakhoda kapal nelayan, Muhamad Safar mengaku, awalnya mereka berlayar dari Kupang dengan menggunakan kapal kayu pada tanggal 29 April dan hendak mencari ikan di batas perairan Australia.

Seusai memancing, lanjut Safar, mereka pun berniat untuk kembali ke Kupang, namun mesin kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan, sehingga mereka sempat terobang-ambing selama 16 hari hingga memasuki perairan Australia.

“Kapal kami sempat bocor, sehingga mesinnya rusak dan kami pun terbawa arus. Tiba-tiba ada pesawat Australia yang melakukan patroli dan berputar-putar di atas kapal kami dan beberapa jam kemudian sebuah kapal asing yang mengangkut barang dari Australia dan hendak berlayar ke Jepang menghampiri kapal kami dan langsung menyelamatkan kami,” kata Safar.

Menurut Safar, meski mereka telah diselamatkan, namun dirinya masih mengalami trauma yang mendalam. Kapal mereka yang rusak pun tidak bisa diselamatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com