MAKASSAR, KOMPAS.com - Dua korban ledakan bom rakitan, Accong asal Kolaka, Sulawesi Tenggara dan Harun dari Sinjai, Sulawesi Selatan, dirujuk ke RS Bhayangkara. Keduanya menderita luka cukup parah akibat ledakan bom tersebut.
Peristiwa itu terjadi saat keduanya tengah merakit bom ikan di rumah bosnya, H Abdul Malik di Jalan Barawaja 2, Kecamatan Tallo, Makassar, Selasa (17/5/2016) malam.
"Dari luka keduanya, ada yang luka kepala, putus jari tangannya, patah kaki dan luka-luka di sekujur tubuhnya," kata Kepala Polda Sulselbar, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Anton Charliyan saat ditemui di RS Ibnu Sina.
Untuk mendapatkan perawatan lebih baik, kata Anton, keduanya dirujuk dari RS Ibnu Sina ke RS Bhayangkara Makassar.
"Kita rujuk keduanya ke RS Bhayangkara, karena di sana peralatan lebih lengkap. Ya, untuk proses kesembuhan keduanya, supaya kita bisa mintai keterangannya terkait perakitan bom," tuturnya.
Anton mengungkapkan, keduanya merupakan pekerja H Abdul Malik dalam perakitan bom ikan. Diketahui, rumah berlantai 3 di Jl Barawaja 2, Kecamatan Tallo itu sering dijadikan tempat perakitan bom.
"Memang kelompok ini adalah pelaku pengebom ikan. H Abdul Malik belum kita temukan dan kita masih melakukan pencarian," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.