Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, 5 Jenazah Korban Banjir Bandang Sibolangit Teridentifikasi

Kompas.com - 17/05/2016, 22:21 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut kembali menyelesaikan proses identifikasi lima jenazah korban banjir bandang dan longsor di kawasan Air Terjun Dua Warna, Sibolangit.

Total enam jenazah teridentikasi, sementara 10 jenazah lainnya masih dalam proses.

"Semalam, satu jenazah sudah teridentifikasi dan telah kita serahkan ke pihak keluarga. Hari ini kita mengidentifikasi lima jenazah lain dan nanti akan kita rilis," kata Wakil Ketua Tim DVI Polda Sumut yang juga Kepala RS Bhayangkara Medan, Kombes Pol Farid Amansyah dalam keterangan persnya, Selasa (17/5/2016).

Farid mengatakan, berdasarkan hasil rekonsiliasi data antemortem dan postmortem, tim DVI menyimpulkan kelima jenazah tersebut adalah kantong 02, Rafki (22) warga Kampung Bukit, Pasir Pangarayan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Kantong 03 atas nama M Gusti Dwi Prasetyo (21) warga Jalan Kemuning V, Medan Helvetia.

Kantong 05 berisi Muhammad Iqbal (21), warga Jalan Matahari, Medan Helvetia, Kota Medan. Selanjutnya, kantong 08 berisi mayat Rizki Ayu Zahra Nasution (18), warga Desa Sigalapung, Kecamatan Kutaraja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas, dan kantong 14 atas nama Dwi Hastuti Ningsih (20), warga Jalan Teladan Medan.

"Korban teridentifikasi berdasarkan metode primer, yakni pengenalan sidik jari dan metode sekunder dengan tanda-tanda medis. Kami akan segera menyerahkan jenazah tersebut ke keluarganya," ucapnya.

Untuk melakukan identifikasi, tim DVI mengerahkan 75 personel terdiri dari ahli forensik dan bantuan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU). Mereka dibagi dalam beberapa tim, yaitu tim identifikasi di lokasi bencana, tim antemortem, postmortem, tim rekonsilisasi, serta tim logistik. Seluruh proses penanganan jenazah yang dilakukan Tim DVI bersifat gratis.

"Semua gratis. Kalau ada yang melakukan pungutan laporkan ke kami," tegas Farid.

Pernyataan Farid ini terkait beredar rumor ada keluarga korban yang dimintai biaya. Farid meminta petugas untuk menempelkan pengumuman mengenai tidak ada kutipan biaya di dinding rumah sakit.

Longsor terjadi di kawasan Wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, pada Minggu (15/5/2016) sore. Longsor terjadi setelah kawasan itu diguyur hujan lebat di pegunungan yang menyebabkan banjir bandang.

Sekitar 300 personel tim SAR gabungan terdiri dari BPBD Kabupaten Deli Serdang, BPBD Sumut, TNI, Basarnas, mahasiswa, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi dan pencarian korban.

Saat bencana terjadi, 20 wisatawan yang kebanyakan mahasiswa dan dua pemandu dilaporkan hilang. Belakangan, seorang di antaranya ditemukan selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com