Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Gresik Berikan Petugas untuk Jaga Pintu Pelintasan Kereta Api

Kompas.com - 14/05/2016, 17:26 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Tuntutan Warga Desa Sumari, Kecamatan Duduk Sampeyan, Gresik, Jawa Timur (Jatim), agar ada palang pintu di pelintasan rel kereta api yang ada di desanya, sampai saat ini belum bisa dipenuhi oleh pihak terkait.

Sebagai gantinya, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Kabupaten Gresik, kemudian memberikan petugas yang berjaga di pelintasan rel kereta api, untuk menyeberangkan warga yang hendak melintas.

"Selama belum ada palang pintu, kami tugaskan penjaga yang akan secara bergantian menyeberangkan dan mengawal warga, yang melintas di pelintasan. Ada dua orang petugas, yang akan berjaga secara bergantian selama 24 jam penuh," tutur Kepala Bidang Kominfo Perhubungan Darat dan Perkeretaapian, Dishub dan LLAJ Kabupaten Gresik M Sianturi, saat dihubungi Sabtu (16/5/2016).

Dengan adanya petugas yang berjaga di pelintasan kereta api ini, jajaran Dishub dan LLAJ Gresik berharap, korban yang meninggal dunia akibat tertabrak kereta api di pelintasan yang ada di Desa Sumari, dapat diminimalisir.

"Tidak hanya Desa Sumari, tapi kami juga tempatkan petugas di tiga titik pelintasan kereta api lain yang ada di Kecamatan Duduk Sampeyan, yang memang belum memiliki palang pintu. Seperti di Desa Tambakrejo, Desa Tumapel, serta Desa Setrohadi," jelasnya.

Dishub Kabupaten Gresik mengupayakan, program ini akan terus dijalankan sampai palang pintu benar-benar terpasang di empat titik pelintasan kereta api tersebut. Di mana untuk setiap pelintasan, bakal dijaga sebanyak dua orang yang bertugas secara bergantian.

“Untuk honor para penjaga, kami anggarkan melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2016 Pemkab Gresik. Dengan honor setiap penjaga, kami anggarkan sebesar Rp1,2 juta,” beber Sianturi.

Selain itu, jajaran Dishub Gresik tidak bisa mewujudkan keinginan warga di empat titik pelintasan kereta api tersebut, karena kewenangan dan kebijakan pemasangan palang pintu berada langsung di bawah komando Dishub dan LLAJ Jatim, serta PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Mohon maaf kepada warga, karena hanya ini yang mampu kami lakukan. Tapi kami juga mengusulkan kepada Dishub Jatim, selain pemasangan palang pintu di empat titik pelintasan kereta api tersebut juga dipasang AWS (Alarm Warning System)," tutupnya.

Sebelumnya, warga yang mengatasnamakan dirinya ‘Aliansi Masyarakat Kecamatan Duduk Sampeyan untuk Keselamatan’ melakukan demonstrasi di pelintasan rel kerata api Desa Sumari, pada Selasa (19/4/2016) lalu. Tidak sekadar demo, namun mereka juga menampilkan aksi teatrikal korban meninggal dunia akibat tertabrak kereta api di pelintasan tersebut.

Kebetulan pada saat yang bersamaan, dilaksanakan sosialisasi tentang keselamatan perkeretaapian di Balai Desa Sumari, yang digelar Dishub dan LLAJ Jatim bekerjasama dengan Dishub Kabupaten Gresik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com