Sengketa Lahan, Ratusan Warga Bakar Barak Perusahaan Sawit

MEULABOH, KOMPAS.com - Seratusan warga Desa Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya melakukan aksi unjuk rasa sebegai buntut sengketa lahan desa dengan perusahaan sawit.

Dalam aksi tersebut warga membakar barak milik perusahaan perkebunan sawit serta mencabut batang sawit yang baru ditanam.

“Aksi warga hari ini untuk mempertahankan hak tanah yang telah dirampas oleh perusahaan, karena sebelumnya kami warga telah mencoba untuk menyelesaikan secara baik tapi tidak ada titik temu dengan pihak perusahaan sehingga warga melakukan aksi,” kata Saifiatuddin, Kepala Desa Geuchik warga , Sabtu (14/5/2016).

Sebelum membakar barak perusahaan perkebunan sawit, warga meminta pekerja untuk menghentikan aktivitas dan meminta alat berat dikeluarkan dari areal perkebunan sawit.

“Kepada pekerja tadi kami minta baik-baik untuk mengeluarkan alat berat (beko) untuk dikeluarkan, karena kalau tidak kami tidak dapat menjamin kalau terjadi sesuatu oleh warga," katanya.

Menurut Saifiatuddin, sengketa lahan Desa Lueng Gayo seluas 70 hektar lebih itu, telah terjadi  sejak tahun 2010.

Namun berbagai upaya yang telah ditempuh warga untuk mendapatkan kembali hak mereka tak kunjung selesai. Sementara pihak perusahaan perkebunan sawit terus membuka lahan dan menanam sawit.

"Kami telah melakukan upaya untuk menyelesaikan ini dengan Bupati Aceh Barat, tapi tidak ada respon, sehingga kami terpaksa untuk melakukan aksi seperti ini,” katanya.

Setelah membakar barak, warga kembali mencabut batang sawit yang baru ditanam di areal lokasi perkebunan yang dikaim milik warga.