BANDUNG, KOMPAS.com — Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Wilayah Jawa Barat menyarankan agar Kebun Binatang Bandung ditutup minimal selama tiga bulan.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi bahaya penularan penyakit pasca-kematian gajah Yani.
Kepala PDHI Wilayah Jawa Barat Sri Muji Arti Ningsih merekomendasikan agar tidak ada aktivitas manusia dalam radius minimal satu kilometer dari kandang gajah. Penutupan itu berlaku hingga penyebab kematian Yani diketahui.
"Seharusnya seperti itu (ditutup)," ujar Sri di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat (13/5/2016).
Baca juga: Pasca-kematian Gajah Yani, Pengunjung Kebun Binatang Disarankan Pakai Masker
Rekomendasi itu, kata Sri, bukan tanpa alasan. Dia khawatir pasca-kematian gajah Yani, Kebun Binatang Bandung menjadi area zoonosis (area tempat sejumlah penyakit atau virus dari hewan bisa menular kepada manusia).
"Kami meminta pengelola membuat border line radius satu kilometer dari kandang gajah," ucapnya.
Sri menjelaskan, penutupan itu hanya bersifat saran. Pihaknya, lanjut Sri, tak punya kewenangan untuk menutup Kebun Binatang Bandung.
Namun, sambung dia, jika hasil investigasi dan pemeriksaan kematian Yani disebabkan penyakit kategori zoonosis, dia memastikan Kebun Binatang Bandung harus ditutup atau menjadi zona karantina.
"Pertimbangan kami pengunjung banyak yang datang dan memang belum memastikan zoonosis atau tidak. Kami belum tahu apakah gajah mati karena zoonosis atau sakit biasa. Jadi, kesiagaan kami membuat border sampai hasil (laboratorium) keluar," tuturnya.