Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Korban yang Diterkam Buaya, Tim SAR Hanya Temukan Buaya Berjemur

Kompas.com - 13/05/2016, 15:59 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Hingga hari ke-4 upaya pencarian Krisman (50), warga Desa Pembelianagn, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, oleh tim search and rescue (SAR) dari Basarnas belum membuahkan hasil.

Korban yang diterkam buaya Selasa (10/5/2016) di Sungai Bung Kayang saat menggergaji kayu belum juga diketahui nasibnya. Selain tingginya arus sungai, banyaknya kayu gelondongan yang berdiameter besar yang ditemui tim SAR sangat berbahaya bagi perahu motor yang digunakan tim SAR.

"Banyak log log kayu hanyut yang berdiameter 2 meter dengan panjang 20 yang sering timbul bisa membahayan perahu tim SAR," jelas kepala Basarnas Nunukan Octavianto, Jumat (13/5/2016).

Baca juga: Mengambil Kayu Hanyut, Krisman Diterkam Buaya

Selain itu, keberadaan buaya yang berada di sungai Bung Kayang juga harus diwaspadai tim SAR. Dalam upaya pencarian korban, tim SAR sering mendapati buaya sepanjang 2 meter sedang berjemur di pinggir sungai.

Sungai Bung Kayang memang banyak dihuni buaya ganas. Buaya tersebut tak segan menyergap warga yang beraktivitas di sungai maupun di atas perahu mereka.

"Selain kayu log, kita juga sering melihat buaya berjemur. Kalau malam banyak kita melihat pantulan cahaya dari mata buaya," kata Octavianto.

Hingga hari keempat upaya pencarian korban, tim SAR dari Basarnas dibantu oleh warga telah memperluas daerah pencarian hingga 10 kilometer ke arah hulu maupun hilir dari lokasi kejadian perkara. Namun hingga sore hari, tim SAR belum menemukan keberadaan Krisman.

Baca juga: Dari Pinggir Sungai, Sumang Menyaksikan Suaminya Diseret Buaya

Sesuai ketentuan, upaya pencarian akan dilakukan hingga satu minggu. Jika diperlukan, waktu pencarian bisa diperpanjang.

"Seluruh sungai kecil di sekitar LKP dan dalam radius 10 km ke hulu 10 km ke hilir dari LKP telah ditelusuri," ujar Octavianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com