Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahar Dingin Sinabung Menerjang, 1 Anak Tewas

Kompas.com - 11/05/2016, 08:42 WIB

MEDAN, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin (9/5), membuat material vulkanik yang menumpuk di lereng gunung terbawa aliran sungai dan meluap ke permukiman.

Hal itu menyebabkan 1 anak tewas, 1 anak hilang, 3 orang terluka, dan 3 rumah rusak berat karena diterjang lahar dingin.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo Jhonson Tarigan, yang dihubungi dari Medan, mengatakan, korban meninggal adalah Atifah Farihan Warda (6), sementara Riska (7) masih dicari. Adapun korban luka adalah Nila Agustina (29), Akifah Naila (2), dan Andika Yuda (7).

Para korban adalah warga Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket. Rumah mereka berada di zona merah dan hanya berjarak 4 kilometer dari kaki Gunung Sinabung. Desa itu berbatasan dengan Desa Mardinding, desa yang sudah ditinggalkan penduduknya.

Jhonson menuturkan, hujan deras menerjang Gunung Sinabung dan sekitarnya sejak pukul 15.00. Pada pukul 17.00, tumpukan lahar meluncur terbawa aliran air ke arah barat daya Gunung Sinabung. Air dan material lahar dari salah satu sungai di Desa Kutambaru itu pun meluap dan menghantam tiga rumah semipermanen di desa itu.

"Saat itu, para korban berada di dalam rumahnya. Rumah itu pun hancur dan salah seorang anak tidak bisa terselamatkan karena ikut dihantam material vulkanik dan tertimpa reruntuhan rumah," katanya.

Jhonson mengatakan, pihaknya langsung menyelamatkan korban luka dan mencari korban hilang. Namun, pada Senin malam, pencarian korban hilang dihentikan karena cuaca buruk dan akan dilanjutkan hari ini.

Ketiga rumah yang diterjang lahar dingin itu, kata Jhonson, terpisah dari permukiman warga lain. Para penghuninya masih punya hubungan kekerabatan dan sengaja mendirikan rumah di sana agar mudah menjangkau ladang. Karena terpisah dari permukiman lain, penyelamatan pun sulit dilakukan. Warga sekitar baru mengetahui kejadian itu dari korban yang selamat.

Sangat banyak

Jhonson mengatakan, material vulkanik Gunung Sinabung yang menumpuk di lereng gunung sangat banyak. Susunannya juga sangat longgar dan rawan. Material itu merupakan akumulasi dari erupsi Gunung Sinabung selama ini.

Material vulkanik menumpuk karena selama beberapa bulan belakangan cuaca di Gunung Sinabung cerah dan intensitas hujan sangat rendah. Kalaupun hujan, hanya gerimis dan membawa sedikit tumpukan material vulkanik. Sementara erupsi terus terjadi dan mengeluarkan material vulkanik.

Jhonson meminta semua warga di sekitar sungai yang mengalir dari Gunung Sinabung tetap waspada. "Kami meminta warga yang tinggal di sekitar sungai untuk meninggalkan rumah sementara waktu apabila hujan deras mengguyur Gunung Sinabung," katanya.

Jhonson juga mengimbau semua warga di sekitar Gunung Sinabung tidak memasuki zona merah. Radius 7 kilometer dari kaki Gunung Sinabung telah ditetapkan menjadi zona merah.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Armen Putra mengatakan, material vulkanik di lereng Gunung Sinabung paling banyak mengalir ke arah barat dan barat daya. Adapun yang ke arah timur hanya sebagian kecil. Hal itu karena sebagian besar sungai dari Gunung Sinabung mengalir ke arah barat.

Armen mengatakan, status Gunung Sinabung masih Awas. Gunung itu pun masih terus erupsi dan mengeluarkan material abu dan batu vulkanik. Meskipun terus erupsi, Armen mengatakan, Gunung Sinabung tidak mengancam warga secara langsung asalkan warga mematuhi imbauan agar tidak memasuki zona merah.

Kini, ancaman Gunung Sinabung adalah lahar dingin yang dapat meluncur sewaktu-waktu ketika hujan mengguyur lereng gunung. "Potensi lahar dingin sangat tinggi ketika hujan deras mengguyur," katanya.

Akan tetapi, karena ancamannya bersifat sementara, warga tidak diminta mengungsi. Warga hanya diminta waspada dan menjauhi aliran sungai ketika hujan deras mengguyur lereng Gunung Sinabung. (NSA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Mei 2016, di halaman 22 dengan judul "Lahar Dingin Menerjang, 1 Anak Tewas".

 

 

Kompas TV 3 Sekolah jadi Lokasi UN Pengungsi Gunung Sinabung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com