Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Bung Tomo Pimpin Aksi Protes Pembongkaran Rumah Radio Ayahnya

Kompas.com - 09/05/2016, 17:31 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Putra pahlawan Bung Tomo, Bambang Sulistomo, Senin (9/5/2016), memimpin aksi protes terhadap pembongkaran cagar budaya berupa rumah stasiun radio Bung Tomo di Surabaya.

Menurut Bambang, pembongkaran cagar budaya Bung Tomo merupakan adalah bentuk pengkhianatan kepada nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia.

"Ini bagaimana sih, masa ada cagar budaya dibongkar, orang tidak tahu, itu tempat bersejarah lho," kata Sulistomo  di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Dia meminta, siapa pun yang membongkar bangunan itu harus ditindak dan diproses secara hukum.

Selain sejumlah tokoh sejarah Surabaya, hadir pula dalam aksi tersebut advokat senior sekaligus Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Jawa Timur Trimoelja.

Massa yang mengatasnamakan komunitas "Arek Suroboyo Menggugat" itu membentangkan spanduk besar untuk menghimpun tanda tangan dukungan pengguna jalan yang melintas di Jalan Gubernur Suryo Surabaya.

Setelah menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi, pengunjuk rasa bergeser ke Markas Polrestabes Surabaya di Jalan Sikatan. Mereka melaporkan secara resmi pembongkaran situs bersejarah itu.

Cagar budaya di Jalan Mawar Nomor 10-12 itu dibongkar sejak sebulan lalu. Kini kondisinya rata dengan tanah.

(Baca Cagar Budaya Kantor Radio Pemberontakan Bung Tomo Dibongkar)

Cagar budaya di wilayah Kecamatan Tegalsari itu ditetapkan melalui SK Wali Kota Surabaya No 188.45 tahun 1998. Di lokasi itu sebelumnya ada prasasti yang menunjukkan bahwa rumah tersebut adalah cagar budaya.

Di salah satu ruang rumah tersebut, Bung Tomo bersama Ktut Tantri dan beberapa sahabatnya pernah mendirikan studio Radio Pemberontakan Republik Indonesia dengan pemancar portabel. Studio itu terpaksa diciptakan karena RRI saat itu masih ragu dengan sepak terjang Bung Tomo.

Dari ruang itulah, mereka menggelorakan Perang 10 November di Surabaya. Ratusan ribu pejuang turut mengangkat senjata untuk berperang melawan penjajahan Belanda hingga Surabaya disebut Kota Pahlawan.

Kompas TV Rumah Radio Bung Tomo Dibongkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com