Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena PHK, Ratusan Warga NTT Telantar di Palangkaraya

Kompas.com - 08/05/2016, 17:13 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Ratusan warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT) telantar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Mereka telantar, setelah 142 warga NTT yang bekerja sebagai karyawan di PT Agro Lestari Sentosa, di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Sudah delapan Bulan mereka bertahan hidup di jalan Badak, Kota Palangkaraya dengan hanya mendirikan tenda-tenda darurat, dan baru sekitar seminggu yang lalu mereka dipindahkan ke Paroki (Gereja Katolik) Palangkaraya karena kamp tempat tinggal mereka dilanda banjir,” ungkap Abdul Hamid Koli Hobol, Tenaga Ahli Komisi IX, DPR RI, ketika dihubungi Kompas.com dari Kupang, Minggu (8/5/2016) siang.

Abdul mengaku bertemu dan mendengar keluhan warga NTT itu pada Jumat (6/5/2016). Berdasarkan informasi yang diterimanya, 142 buruh asal NTT ini dipecat karena menuntut hak sebagai buruh di perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut.

“Mereka ini korban dari tenaga kerja akibat calo. Mereka ini prosesnya melalui angkatan kerja antardaerah, di mana kerja sama antara Dinas Tenaga Kerja asal mereka dan perusahaan PT Agro Lestari Sentosa, tetapi identitas mereka sebagai tenaga kerja sampai sekarang tidak ada di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gunung Mas,” ujar Abdul.

Selama delapan bulan telantar, kata Abdul, mereka menyambung hidup dengan memetik sayur yang tumbuh liar atau menjadi buruh harian lepas. Kondisinya makin memprihatinkan karena anak-anak para buruh itu masih usia sekolah, ikut tinggal di tenda darurat, dan tidak bersekolah karena tidak punya biaya.

Abdul mengatakan, pada Oktober 2015 ada tiga anggota DPRD dari Kabupaten Belu bersama sejumlah staf dari Dinas Tenaga Kerja, Kabupaten Belu mendatangi perusahaan PT Agro Lestari Sentosa untuk mencari solusi terkait permasalahan ini. Akan tetapi, sampai saat ini masalah tersebut belum terselesaikan.

“Waktu itu mereka bertemu manajer PT Agro Lestari Sentosa dan memilih menginap di perusahaan tersebut, setelah itu langsung memilih pulang kembali ke NTT. Para buruh sempat mengejar para pejabat tersebut hingga bandara namun tidak berhasil menemui mereka,” ungkap Abdul.

Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Paguyuban keluarga Flobamora Provinsi Kalimantan Tengah, Gregorius Doni Senun mengatakan, ada 210 warga asal NTT yang saat ini ditampung di aula Katedral Keuskupan Palangkaraya. Menurutnya, ratusan warga NTT itu berasal dari empat Kabupaten, yakni Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Kupang.

"Rencananya besok akan ada perundingan antara peusahaan dengan karyawan yang difasilitasi oleh Dinas Tenaga Kerja Kalimantan Tengah,” kata Gregorius.

Terhadap persoalan itu, Gregorius berharap pemerintah daerah Nusa Tenggara TImur (NTT) terutama empat Kabupaten (Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan dan Kupang) bertanggung jawab dan segera turun tangan untuk memulangkan 210 warga NTT tersebut.

“Saya sudah bersurat ke Gubernur NTT, Ketua DPRD NTT, para Bupati dan Ketua DPRD di empat Kabupaten untuk membantu memulangkan ratusan warga NTT ini. Kita juga berharap kalau pemerintah mau kirimkan tenaga kerja, mereka harus melengkapi semua dokumen yang sah sehingga jangan lagi terjadi kasus seperti ini,” ungkapnya.

Kompas TV 2015, 87.094 Korban PHK Cairkan Dana Pensiun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com