Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Belanda, Ganjar Wakili Indonesia Bicara Penanggulangan Bencana

Kompas.com - 08/05/2016, 14:40 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mewakili Indonesia untuk berbicara dalam konferensi Internasional Adaptasi Perubahan Iklim yang diselenggarakan Komisi Eropa dan Pemerintah Belanda di Notterdam.

Ganjar akan menjadi salah satu dari 10 tokoh dunia yang akan berbicara soal pengendalian bencana. Ganjar sendiri bersama rombongan telah meninggalkan Semarang sejak Sabtu malam (7/5/2016) tadi menuju negeri kincir angin, Belanda.

“Saya akan berbagi pengalaman penanggulangan risiko bencana yang sudah dialami dan akan dikerjakan. Pengalaman itu nantinya akan dijadikan acuan bersama di tingkat dunia,” kata Ganjar dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (8/5/2016).

Konferensi Adaption Future 2016 ini merupakan pertemuan strategis yang mempertemukan tokoh-tokoh dan pegiat kebencanaan dalam berbagai disiplin keilmuan dari berbagai negara.

Konferensi ini mulai tanggal 7 Mei yang akan berakhir pada 14 Mei 2016 mendatang. Para tokoh kebencanaan terpilih dari 10 negara itu akan berbagi pengalaman di dalam konferensi dunia, baik melalui workhsop maupun panel konferensi.

Namun yang pasti, apa yang disampaikan 10 pemimpin dunia akan menjadi acuan dalam penanggulangan bencana ke depan.

“Saya juga diminta mempresentasikan strategi mendorong Jawa Tengah tangguh menghadapi bencana. Apa yang kami lakukan di Jateng dengan berbagai bencana ternyata membuat mereka menarik,” ujar dia.

Ganjar pun bercerita alasan dia diundang untuk berbicara di forum dunia ini. Kata dia, sewaktu penanggulangan bencana di Kabupaten Wonogiri, ada seorang perwakilan PBB datang menawarkan dirinya untuk berbicara dalam konferensi Adaptasi Perubahan Iklim 2016.

Ia pun kala itu diminta membagi bagaimana mengurangi risiko kebencanaan. Ganjar berharap lawatannya ke Belanda akan membuat kerja sama antar-negara dalam pengurangan risiko bencana menjadi lebih erat.

Ia pun ingin agar ada negara lain bisa terlibat dalam pengurangan risiko bencana di Jateng seperti ancaman rob, banjir dan kebencanaan lain.

"Saya akan bawa cerita budaya, jiwa gotong-royong masyarakat Jawa Tengah ini. Budaya gotong-royong ini ternyata tidak dipunyai oleh negara lain di dunia, kecuali di Indonesia," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com