Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesak Napas Turun Gunung Ijen, Pengunjung Asal Balikpapan Meninggal Dunia

Kompas.com - 07/05/2016, 07:44 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Heru Purwanto (49), warga asal Balikpapan, Kalimantan Timur, meninggal di RSUD Blambangan Banyuwangi, Jumat (6/5/2016), setelah turun dari Gunung Ijen yang berada di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso.

Kapolsek Licin AKP Jupriyadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (6/5/2016), membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa sebelum dinyatakan meninggal dunia, korban mengeluhkan sesak napas saat turun dan dievakuasi menggunakan troli milik penambang.

Proses evakuasi melewati ke Pos Bunder lalu dilanjutkan turun ke bawah dengan menggunakan motor trail untuk mendapatkan pertolongan.

"Diduga korban mengalami kelelahan. Setelah sampai Paltuding, keadaan korban semakin memburuk dan dibawa ke RSUD Blambang, dan di sana korban meninggal dunia," jelas Jupriadi.

Ia menambahkan, korban mendaki Gunung Ijen bersama istri dan anaknya serta kerabatnya yang berasal dari Banyuwangi. Pihak keluarga, menurut AKP Jupriadi, menolak otopsi dan jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di Balilpapan.

Sementara itu, Camat Licin, Banyuwangi, Muhammad Lutfi kepada Kompas.com menjelaskan, selama dua hari libur ini wisatawan Ijen membeludak. (Baca: Awal "Long Weekend", Gunung Ijen Dipadati Wisatawan)

"Dari laporan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Ijen, semalam (Kamis malam) hingga dini hari tadi (Jumat), wisatawan meningkat tajam hingga 3.200 wisatawan. Mereka ini antre dari jam 1 dini hari demi blue fire. Pada hari biasa, jumlah wisatawan sekitar 1.000 orang," kata Lutfi.

Gunung Ijen terkenal dengan blue fire yang hanya bisa dilihat saat malam hari. Fenomena alam ini hanya ada dua di dunia, satu lagi di Islandia. Biasanya pengunjung akan memulai pendakian sekitar pukul 01.00 WIB untuk bisa menyaksikan nyala biru yang muncul di dasar dinding kawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com