Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kukang Sumatera Itu Malu-malu Kembali ke Alam...

Kompas.com - 05/05/2016, 12:52 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Dalam kandang berukuran 1 x 3 meter, empat pasang kukang sumatera dibawa ke Kawasan Hutan Lindung Batu Tegi Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, pada Senin (2/5/2016).

Kondisi gelap membuatnya tak bersuara selama perjalanan sekitar dua jam, dari Bandarlampung menuju lokasi habituasi satwa liar.

Beruntung cuaca cerah, tumbuhan yang biasa menutupi penuh permukaan air pun pada hari itu bersih. Perahu pengangkut kukang dan rombongan berjalan lancar.

Perjalanan hanya membutuhkan waktu satu jam saja. Tepat pukul 14.00 WIB kandang yang memiliki rongga udara 4 x 6 x 1,5 cm sampai di lokasi habituasi Hutan Lindung Batu Tegi.

Penutup pun dibuka, sepasang kukang yang telah dibekali dedaunan dan ranting tak langsung meninggalkan kandang. Dokter dan keeper memang sengaja menanti sepasang kukang itu keluar secara alami.

Sekitar 10 menit berlalu, tetapi Tyson, panggilan salah satu kukang pejantan, masih merasa nyaman di dalam. Tangan keeper yang bersarung menjamah tengkuk kepalanya, mengambil Tyson keluar dari kandang.

Tyson menutup mata, seperti malu-malu melihat manusia di sekelilingnya dan takut dengan terangnya suasana mendungnya siang hari.

Wendi Prameswari Manager Animal Care Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menjelaskan bahwa kukang merupakan primata nokturnal.

"Dia hidup di malam hari dan matanya tidak bisa melihat pencahayaan," kata Wendi.

Delapan kukang sumatera yang dilepaskan ke alam saat itu adalah Tamper, Tyson, Amstrong, Partos, yang berkelamin jantan. Sedangkan betinanya adalah Popy, Cute, Willi dan Delion.

"Delapan primata itu merupakan barang bukti yang dititipkan di Pusat Rehabilitasi YIARI di Kaki Gunung Salak, Kabupaten Bogor," ujar Wendi.

Setelah menjalankan serangkaian rehabilitasi selama tiga tahun, dari sekitar 200 ekor kukang yang dikarantina, delapan kukang dinyatakan layak dilepasliarkan.

"Hasil pemeriksaan medis akhir, kondisi kesehatan kukang baik, tidak membawa penyakit kondisi tulang dan gigi juga bagus," tutur Wendi.

Kemudian perilakunya sudah liar, sehingga bisa masuk pada tahapan untuk dipulangkan ke habitatnya di alam.

Dibekali radio collar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com