Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Mati akibat Antraks Semakin Banyak

Kompas.com - 04/05/2016, 17:40 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com — Wabah antraks yang menyerang ternak dan manusia semakin meluas di Gorontalo. Kematian sapi akibat penyakit yang disebabkan bakteri bacillus anthracis ini sudah membunuh 10 ekor.

Ternak petani terus berguguran, mulai dari kerbau yang berada di desa-desa sekitar danau Limboto, kemudian kematian sapi terus menyebar ke Kayubulan, Molanihu, Bolihuangga, Pilohayanga, Hunggaluwa, Dutulanaa, Hunggaluwa, dan Tibawa.

"Tenaga dokter hewan kami ada dua orang, semuanya perempuan," kata Haris Suparto Tome, Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo, Rabu (4/5/2016).

Menurut Haris, sejak pertama kali wabah antraks terdeteksi, Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo sudah membagi kelompok pelayanan kepada masyarakat. Beberapa tim ini bertugas melakukan sosialisasi, pemusnahan, dan vaksinasi ternak setiap hari.

“Pagi tadi saya berangkat ke kantor, namun tiba-tiba harus berbelok ke arah Kecamatan Tibawa karena harus memusnahkan sapi yang terkena antraks, mati di ladang,” kata Haris Tome.

Menurut Haris, sapi yang ditemukan mati akibat antraks sudah mencapai 10 ekor. Namun, ia mengakui bahwa ada kemungkinan sapi lain yang mati akibat antraks, tetapi tidak dilaporkan ke pemerintah.

Di Kabupaten Gorontalo terdapat lebih dari 80.000 ekor sapi, kesehatan puluhan ribu sapi ini ditangani oleh dua orang dokter hewan, yang sepanjang hari melayani masyarakat di pelosok pedesaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com