Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Rumah, Yn Dikenal Rajin dan Tak Pernah Mengeluh Mengurus Rumah

Kompas.com - 04/05/2016, 16:49 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Ayah dan ibu Yn, siswi SMP korban pembunuhan dan pemerkosaan oleh 14 remaja di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, mengaku jarang pulang ke rumah karena harus menunaikan tugas sebagai buruh tani.

Mereka kerap menginap di kebun kopi milik mereka

"Kami jarang pulang karena harus bekerja di kebun atau buruh tani untuk menghidupi Yn dan saudara kembarnya Yy," kata ibu Yn saat ditemui Kompas.com.

Dalam satu pekan, orangtua Yn pulang sekitar beberapa hari lalu pergi kembali ke kebun. Waktu tempuh dari kebun ke rumah membutuhkan waktu tiga jam dengan jalan kaki.

Selama ditinggal, Yn harus mandiri mengurusi dirinya sendiri, memasak, mencuci dan mengurus rumah.

"Memang selama ini, kakek dan tetangga yang semuanya paman dan uwak Yn yang sesekali mengurus Yn. Ia anak yang periang dan rajin," kenang ibu Yn.

Keluarga Yn tinggal di rumah berukuran 5 x 5 meter, terbuat dari papan berlantai dua. Di lantai satu, mereka gunakan untuk menerima tamu.

Untuk naik ke ruang atas, ada tangga kayu yang sudah reyot. Di atas, terdapat dua ruang tidur yang disekat. Ruangan ini merupakan tempat tidur Yn dan kedua orangtua beserta kakaknya, Yy.

Kemiskinan menjadikan keluarga ini tak berani bermimpi tinggi. Yn, kata ibunya, bercita-cita menjadi guru. Namun, ibunya sempat mengaku cemas dengan cita-cita itu karena kondisi keluarga mereka yang miskin.

"Dia bercita-cita menjadi guru tapi kami tetap semangati meski kami takut tak kesampaian karena kondisi kaminyang miskin," ucap ibu Yn sedih.

Sementara itu, Kepala Desa tempat Yn berdomisili, Aji Kelas, mengatakan, warganya memang rata-rata hidup dalam kemiskinan.

"Ada 2.000 jiwa lebih penduduk saya, di mana 60 persennya dalam kondisi miskin, 50 persennya bekerja seperti orangtua Yn. Harus menginap di ladang dan jarang pulang sehingga anak-anak jauh dari pengawasan orangtua," kata Aji.

 

Kompas TV 7 Tersangka Pemerkosaan Sudah Jalani Sidang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com