Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Bali: Amokrane Maki Presiden Jokowi dan Polisi

Kompas.com - 04/05/2016, 16:17 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Petarung mix martial arts (MMA) asal Perancis yang tewas karena melawan aparat kepolisian, Senin (2/5/2016) lalu, sempat mengeluarkan kata-kata kasar dengan memaki Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan aparat kepolisian.

"Benar, Amokrane sempat mengatakan kalimat yang tidak pantas soal Presiden Jokowi, memaki polisi dengan kata-kata kasar, tidak patutlah," kata Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto saat menggelar konferensi pers di Denpasar, Bali, Rabu (4/5/2016).

Sugeng juga menjelaskan bahwa saat diberi surat panggilan karena ada laporan dari masyarakat yang resah dengan ulahnya, Amok justru merobek surat panggilan itu.

"Termasuk bagaimana dia merobek surat panggilan yang disampaikan oleh kepolisian. Dia sibuk di depan petugas yang mengantar surat," tambahnya.

Amokrane Sabet dilaporkan telah meresahkan masyarakat sejak pertengahan tahun lalu. Berbagai upaya dilakukan oleh pihak keamanan dengan damai, tetapi tidak digubris.

Akhirnya, Senin lalu, penjemputan paksa dilakukan. Dia kemudian melakukan perlawanan. Saat akan diamankan, Amok membawa pisau tajam dan sempat bergulat dengan satu polisi yang melukai dirinya dan juga menewaskan polisi tersebut, yaitu Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta. (Baca: Petarung MMA asal Perancis Tewas karena Kena Pisau Sendiri, Bukan Luka Tembak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com