Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Ayah Feby Setelah Mengetahui Pembunuh Anaknya Ditangkap

Kompas.com - 04/05/2016, 07:17 WIB

BATAM, KOMPAS.com — Yusni, ayah dari Feby Kurnia, mahasiswi UGM yang ditemukan tewas di toilet kampus, mengaku lega mendengar informasi bahwa pembunuh putrinya tertangkap.

Yusni mendengar langsung tertangkapnya pelaku dari anggota Polresta Yogyakarta.

"Bapak sudah tahu soal penangkapan pria yang diduga sebagai pelaku. Bapak sedikit lega, pelakunya sudah ditangkap," kata Fredi, kerabat korban, di rumahnya, Selasa (3/5/2016).

Fredi mengatakan, ayah Feby dan keluarga besarnya mengucapkan terima kasih atas kinerja aparat kepolisian yang sudah mengungkap pembunuh anaknya.

"Bapak juga tadi bilang lega dan berterima kasih kepada polisi di sana yang dengan cepat langsung menangkap," imbuh Fredi.

Eko Agus (26), warga Wonokromo, Pleret, Kabupaten Bantul, ditangkap, Selasa (3/4/2016) sekitar pukul 16.45 WIB. Dia mengaku telah membunuh Feby Kurnia Siregar, mahasiswi semester II Fakultas MIPA UGM yang ditemukan tewas di toilet kampus.

Anggota Polres Sleman menangkap pelaku di pinggir jalan di depan rumahnya di Wonokromo, Pleret, Kabupaten Bantul, Selasa.

Eko mengaku sempat membalas pesan pendek Nurcahaya Ningsih, ibunda korban, menggunakan ponsel Feby.

Bahkan, Eko sempat mengangkat telepon dari ibunda korban menggunakan ponsel Feby itu. Pelaku mengaku nekat mencekik dan membunuh korban karena kepepet tidak punya uang.

Selama hidupnya, Feby dikenal sebagai pelajar berprestasi. Ia tercatat sebagai siswa SDN 3 Sekupang, dan SMPN 6 Batam, sekolah favorit di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Pesan janggal

Kematian Feby begitu membekas di benak Nurcahaya. Ia merasa janggal dengan pesan pendek yang dikirim dari nomor ponsel Feby.

Bahasa yang digunakan di pesan singkat itu terasa asing. "Bahasa yang digunakan tak biasa dipakai anak saya," kata Nurcahaya kepada Tribun Jogja, Selasa (3/5/2016).

Nurcahaya menerima pesan singkat terakhir dari ponsel Feby pada Jumat (29/4/2016), bertepatan dengan momen ketika keluarga di rumah mendapatkan kabar dari penjaga tempat indekos bahwa Feby tidak pulang.

Kejanggalan pesan singkat itu terlihat dari pilihan kata Feby yang menyebut dirinya "by". Biasanya, Feby tak menuliskan kata seperti itu.

"Biasanya hanya menulis 'Feby', enggak pernah 'By'," imbuh Nurcahaya.

Kejanggalan lain, menurut Nurcahaya, didapati ketika pesan yang dikirim terlalu panjang. Biasanya, Feby kerap membalas pesan secara singkat.

Menurut informasi yang dihimpun Tribun Jogja, Feby terpantau keluar dari tempat indekos untuk kuliah pada Kamis (28/4/2016), dan ditemukan tewas pada Senin (2/5/2016) malam. (Laporan Wahib Wafa/Tribun Batam)

Berita ini sudah tayang di Tribunnews.com edisi 4 Mei 2016 dengan judul Reaksi Ayah Feby Usai Mendengar Pembunuh Anaknya Tertangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com