Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hanya Orang Bodoh yang Mau Pakai Barang Ini"

Kompas.com - 03/05/2016, 22:23 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Upaya melacak pengiriman (control delivery) sabu sebanyak 5 kilogram yang diselundupkan dari Malaysia menggunakan bus antar negara berhasil mengungkap alamat pengiriman.

Sebelumnya, petugas Ditjen Bea Cukai sudah menetapkan tiga orang tersangka, diantaranya M Rizal bin Abdullah yang merupakan warga negara Malaysia sekaligus supir bus, Japar yang merupakan supir bus, dan Frans Darsono yang merupakan Supir cadangan.

"Bea Cukai bersama Polda Kalbar melakukan joint investigation untuk melakukan control delivery kemana sabu itu akan dikirimkan," kata Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Arief Sulistyanto, Selasa (3/5/2016) saat menyampaikan rilis tangkapan sabu 5 kilo di Mapolda Kalbar.

Dari hasil pengembangan, kata Arief, Direktorat Narkoba Polda Kalbar kemudian berhasil menangkap Safei di terminal bus antar negara di Ambawang.

Selanjutnya, berdasarkan keterangan Safei, polisi kemudian menangkap Khun Seng alias Aseng sebagai alamat pengiriman barang tersebut.

Terkait dengan nilai sabu tersebut, Arief dengan tegas menyatakan bahwa barang tersebut sama sekali tidak ada nilainya.

"Sabu ini tidak bernilai. Hanya orang bodoh saja yang mau memakai ini, karena ini merusak badan, jadi ini tidak ada nilainya," tegas Arief.

Atas dasar itulah, jenderal bintang satu ini menegaskan jangan memberi penilaian dengan nominal uang terhadap narkoba.

Senada dengan Arief, Kepala Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Pontianak, Saipullah Nasution menegaskan, jika dinilai aspek kerugian, satu gram sabu bisa merusak lima orang. 

"Jika dilihat dari aspek korban, satu gram ini bisa untuk lima orang. Kalau ini sampai lolos, 5,15 kilogram bisa 51.000 orang yang jadi korban," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com