Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibunda Feby Kurnia Menelusuri Keberadaan Putrinya

Kompas.com - 03/05/2016, 19:42 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com — Nurcahaya Ningsih (48), ibunda Feby Kurnia, mahasiswi UGM yang ditemukan tewas, tidak tinggal diam ketika mendengar kabar anak pertamanya hilang.

Ibu tiga orang anak ini langsung terbang ke Yogyakarta dari rumahnya di Batam dan melakukan penelusuran guna mencari keberadaan putrinya itu.

"Saya mendapat kabar, lalu ke Yogya. Saya tiba di Yogya hari Sabtu," ujar Nurcahaya Ningsih (48), ibu almarhumah Feby Kurnia, saat ditemui Kompas.com di RSUP Dr Sardjito, Selasa (3/5/2016).

Ningsih menyampaikan, sesampainya di Yogyakarta, ia lantas menuju tempat kos putrinya di Pogung Baru, Sleman. Di kamar kos, ia tidak menjumpai adanya kejanggalan ataupun barang-barang yang hilang.

"Kamar kosnya rapi, tidak ada yang mencurigakan," katanya.

Meski teman-temannya telah melapor ke polisi, Ningsih ingin turut mencari putrinya. Dari informasi teman kos putrinya, motor Feby diketahui berada di area parkir sekitar Terminal Giwangan.

Ia pun lantas menuju area parkir Giwangan untuk memastikan dan mencari informasi mengenai keberadaan anaknya. Setelah dia sampai di tempat parkir, memang benar motor jenis matic Mio J milik putrinya ada di sana.

Ningsih menanyakan kepada tukang parkir mengenai siapa yang membawa sepeda motor itu dan kapan masuk ke tempat parkir.

"Katanya datang hari Jumat pagi sekitar pukul 09.00. Yang bawa pria dan tidak pakai helm," katanya.

Tak sampai di situ, Ningsih pun mencoba menghubungi nomor handphone Feby. Namun, tidak seperti biasanya, teleponnya tidak dijawab dan justru dibalas dengan SMS.

"Biasanya kalau saya telepon langsung diangkat, tetapi aneh, malah balas SMS," ucapnya.

Dia mengaku sempat menaruh curiga yang membalas SMS bukanlah putrinya, Feby, sebab kata-katanya dan logat bahasanya berbeda.

"Feby itu tidak pernah pakai kata 'aku'. Dia selalu pakai nama 'Feby' dan logatnya itu beda, saya curiganya itu bukan anak saya," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Ningsih mengetahui posisi handphone putrinya ada di daerah Jalan Parangtritis. Namun, ketika teman-temannya mencari ke lokasi, keberadaan Feby tidak juga ditemukan.

Nurcahaya pun sempat mengecek rekening putrinya di bank. Hasilnya tidak ada aktivitas penarikan. "Jumlahnya tidak berkurang, terakhir mengambil uang itu 21 April," ucapnya.

Hingga akhirnya kabar mengagetkan diterimanya. Putri pertamanya ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam toilet lantai 5 Gedung S-2 dan S-3 FMIPA UGM pada Senin (2/5/2016) petang.

Ia tak menyangka anaknya yang sedang merajut masa depan dengan menuntut ilmu justru bernasib seperti itu.

"Kaget, tidak percaya, dan tidak menyangka akan seperti ini," ujarnya.

Ningsih menyebutkan, rencananya, Rabu (4/5/2016) pagi, jenazah putrinya akan dibawa ke rumahnya di Batam, Kepulauan Riau. (Baca juga: Polisi Pastikan Mayat di Dalam Toilet FMIPA UGM Feby Kurnia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com