Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Sumatera Utara Ciptakan Alat Pendeteksi Diabetes Melalui Napas

Kompas.com - 02/05/2016, 16:47 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Tim Micro Solar Matic (MSM) Departemen Fisika FMIPA Universitas Sumatera Utara (USU) menciptakan alat pendeteksi diabetes melalui napas dengan sistem mobile. Inovasi Teknologi (Inotek) luar biasa ini sudah diuji klinis.

Pada 18 April 2016 lalu, alat ini dinobatkan sebagai juara favorit pertama lomba North Sumatera Innovation Award yang diadakan Yayasan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Trofi langsung diberikan Plt Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi.

Ketua Tim MSM Tulus Ikhsan Nasution yang juga dosen muda di Departemen Fisika FMIPA USU mengatakan, penelitian sudah mereka lakukan sejak 2010. Hasil penelitiannya pada skala laboratorium telah dipublikasikan di Jurnal Internasional bereputasi Sensors and Actuators B.

Ia bekerjasama dengan Yetty Machrina, dosen di Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran USU, dibantu mahasiswinya Rica Asrosa, Fisika S1 Semester 4 serta asisten penelitinya Ridho Rumansyah.

"Alat ini telah diuji klinis di beberapa rumah sakit di Medan. Selain bahan baku sensor terbuat dari bahan ramah lingkungan dan metode pendeteksiannya tidak menyakitkan karena tidak memerlukan sampel darah. Kelebihan lain, hasil pengujian dapat dibaca di ponsel sehingga pemakaiannya lebih praktis," kata Tulus, Senin (2/5/2016).

Tulus dan timnya berharap ada peluang kerjasama dengan perusahaan ponsel supaya chip sensor yang mereka hasilkan bisa ditanam ke dalam handphone.

"Jadi fungsi HP selain sebagai alat komunikasi juga sebagai alat uji kesehatan. Kalau ini terealisasi, betapa besarnya manfaat yang bisa dirasakan masyarakat Indonesia. Tidak hanya membawa kebanggaan kepada kami, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat Sumut," katanya.

Hasil uji klinis alat tersebut akan ia presentasikan di International Conference on Advances in Functional Materials di International Convention Centre, Jeju Island, Korea Selatan, pada 8 sampai 11 Agustus 2016 mendatang.

"Kian hari, teknologi yang kami hasilkan semakin baik dan berkualitas sesuai dengan motto 'Better Physics for Better Technology'. Meski selama ini penelitian yang kami lakukan di laboratorium terpadu Fisika sebagian besar dana mandiri, tapi kami selalu bersemangat dan tak kenal menyerah untuk terus berkarya demi kemajuan IPTEK," katanya lagi.

Tulus bersyukur mahasiswanya ternyata punya motivasi dan semangat juang yang luar biasa untuk selalu membantunya berinovasi dalam kondisi apapun.

Selain pendeteksi diabetes melalui napas, lanjutnya, masih ada produk-produk Inotek lain seperti penyiram taman pintar berdasarkan curah hujan dengan tenaga Surya, alat pengkonversi uap air menjadi lstrik tanpa turbin dan generator.

"Ada lagi sistem pengendali otomatis perangkat elektronika tanpa kabel dan pendeteksi kebocoran gas dan isi tabung elpiji dengan SMS. Semuanya dibantu mahasiswa," sebutnya.

Dia dan seluruh tim memberikan apresiasi kepada Rektor USU Runtung Sitepu yang memberikan perhatian besar terhadap kerja keras mereka. Tidak hanya memberikan bantuan finansial, Runtung juga berjanji akan membantu proses pematenan atau mendapatkan HAKI.

Dukungan yang sama juga diberikan  Sutarman sebagai Dekan FMIPA USU dan Kerista Sebayang, Wakil Dekan III FMIPA USU yang merupakan penasehat dari Tim MSM ini.

"Kami siap bertanding di event-event Internasional demi mengharumkan nama USU dan Sumut lebih tinggi lagi jika ada kesempatan. Kami dan tim berharap USU, Pemprovsu ataupun pihak-pihak yang peduli terhadap perkembangan Inotek di Sumut dapat membantu kami mengikuti pameran-pameran ataupun kompetisi di luar negeri," ucap Tulus.

Sementara itu, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin optimis Kota Medan memiliki daya saing yang semakin tinggi sehingga dapat merebut kesempatan emas dengan pemberlakuan sistem perdagangan bebas saat ini. Untuk itu dibutuhkan perencanaan dan pembangunan yang lebih kreatif dan inovatif.

"Juga dibutuhkan penerapan sistem informasi manajemen yang lengkap dan handal," kata Eldin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com