Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Menit Tes Kejujuran untuk Ganjar

Kompas.com - 02/05/2016, 08:44 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Wawancara petugas Badan Pusat Statistik kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berlangsung singkat, Minggu (1/5/2016) sore. Wawancara pun hanya berjalan kurang lebih 10 menit lantaran sang responden tidak mempunyai jenis usaha untuk didata.

Wawancara yang dilakukan untuk Sensus Ekonomi 2016 itu pun berhenti. Salah satu petugas BPS, Irma sebelumnya mempertanyakan jenis usaha yang dimiliki. Jenis usaha yang dijadikan bahan pertanyaan pun beragam, dari yang fisik hingga usaha di bidang online. Namun tetap saja, Ganjar menjawab nihil usaha.

Setelah wawancara singkat itu, Ganjar mengaku pendataan dari BPS hanya untuk tes kejujuran. Sensus bisa memetakan seorang punya bisnis sampingan atau tidak, bisnis yang disembunyikan atau tidak.

“Saat ditanya, saya sampaikan tadi punya usaha tidak? Saya jawab, demi Allah, di Panama Papers juga tidak,” kata Ganjar.

Gubernur menginginkan, data ekonomi yang saat ini dilakukan bisa menjadi dasar pemerintah dalam mengambil kebijakan. Data BPS pun bisa digunakan untuk banyak hal yang bermanfaat.

“Pendataan ini kan untuk melihat tiap rumah itu ada usahanya atau sebaliknya. Apakah tiap rumah difungsikan yang benar, sekarang banyak rumah tinggal digunakan untuk usaha,” ujar dia.

“Sensus ini tidak ada kaitannya dengan pajak, betul-betul mendata usaha yang ada yang dimiliki di tempat yang tinggal di Indonesia,” tambahnya lagi.

Dia pun berharap sensus yang dilakukan bisa mencerminkan kondisi usaha di Jawa Tengah. Data yang didapatkan diusahakan mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Sebagai pengambil kebijakan, Ganjar menginginkan agar pemutakhiran data bisa dilakukan secara cepat dan terukur.

Pemerintah pun tidak bisa menunggu hasil sensus ketika mengambil kebijakan. Namun, dia berpesan agar analisis harus bisa akurat, jika meleset harapannya tidak terlalu jauh.

“Ke depan, ini jadi big data indonesia, kaitannya dengan dunia usaha,” ungkapnya.

Deputi bidang Produksi dan Statistik BPS Adi Lumaksono mengatakan, pola sensus ekonomi yang dilakukan adalah pendekatan kewilayahan. Semua daerah akan didatangi, untuk diverifikasi jenis usaha.

“Jadi, kalau ingin tahu peta UMKM nanti bisa tergambar dari apa yang kita lakukan sekarang ini,” timpal dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com