Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Kodok, Megawati dan Risma Lanjut Bicara soal Bunga

Kompas.com - 01/05/2016, 13:24 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Pertemuan antara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berlanjut.

Setelah sama-sama hadir pada hari lahir ke-93 Nahdlatul Ulama, Sabtu (30/4/2016), keduanya kembali bersama mengunjungi Taman Harmoni di Surabaya, Minggu (1/5/2016) pagi.

Tak ada kaitan dengan politik. Kalau sebelumnya ngobrol soal kodok, kali ini mereka bicara tentang taman bunga. (Baca: Cerita Keakraban Megawati dan Risma soal Kodok)

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang ikut mendampingi Megawati menjelaskan, Risma tiada henti memaparkan tentang Taman Harmoni yang luasnya 60 hektar. Taman itu dulunya tempat pembuangan sampah yang kini disulap menjadi taman yang indah oleh sentuhan dingin "tangan pertamanan" Tri Rismaharini.

Mendengar hal tersebut, kata Hasto, Megawati mengusulkan kepada Risma untuk menanam bunga pacar sebagai boarder taman yang bertebaran sepanjang jalan.

“Ibu Megawati berjanji untuk memberikan tanaman Sokaraja Besar dengan bunganya yang berwarna kuning. Namanya saja Sokaraja, jadi rajanya Soka,” kata Hasto menirukan ucapan Megawati.

Risma pun menceritakan bagaimana setiap hari sekurang-kurangnya 50 pohon ditanam di Kota Surabaya. Penghijauan ini sebagai aksi nyata memberikan kehidupan alami Kota Surabaya yang semakin cantik dari hari ke hari.

"Mbak Risma, saya kan Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia, beberapa tanaman penghias nanti saya kasihkan dari berbagai koleksi yang kami punya," ujar Megawati dengan penuh semangat.

Setelah menikmati Taman Harmoni, yang begitu besar areanya, Megawati mengusulkan kepada Risma untuk membuat tempat khusus untuk jenis-jenis kamboja dari seluruh Indonesia, termasuk Kamboja Bunga 10 yang disebut jepundasa. ‎Jepundasa berasal dari Bali, yang kelopaknya ada 10.

Megawati juga secara khusus meminta kepada Risma untuk menularkan keberhasilannya kepada Bupati Samosir yang dipimpin oleh kader PDI-P guna memperindah wajah Danau Toba.

"Politik dalam watak sebenarnya memang berbicara tentang pangan untuk rakyat, perumahan yang layak, harga kebutuhan pokok yang terjangkau, termasuk urusan taman untuk rakyat," pungkas Hasto Kristiyanto.

Kompas TV Megawati Temui Risma?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com