POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi, seorang buruh bangunan di Mamasa, Sulawesi Barat, terpaksa kehilangan tangan kanannya.
Meski sudah dua pekan lebih ditangani dokter, tangan kanannya tak kunjung sembuh.
Lengan kanan bahkan terus mengalami infeksi dan merembet ke bagian tubuh lainnya hingga membahayakan keselamatan jiwanya jika tak segera diamputasi.
Petrus (35), warga Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, tersengat listrik beberapa lama saat memasang daun jendela di sebuah rumah warga di Mamasa, dua pekan lalu.
Setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali, kondisi tangannya tak kunjung membaik.
Dua minggu pascaoperasi, jaringan organ tubuhnya tidak dapat lagi disembuhkan sehingga dokter mengambil langkah amputasi.
"Awalnya, saya tidak mau kalau tangan saya ini dipotong. Namun, setelah saya pikir, karena sudah hitam dan membusuk, akhirnya saya setuju untuk dipotong," kata Petrus.
Menurut Adriansyah Amri, dokter yang menangani Petrus, luka bakar pada tangan korban sangat serius. Tidak ada jalan lain kecuali menghilangkan tangan tersebut.
"Dagingnya sudah hitam dan tidak berfungsi lagi serta dapat membahayakan nyawanya jika tidak diamputasi secepatnya," kata Adriansyah.
Meski harus kehilangan tangannya, Petrus yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kayu ini tetap bersyukur karena bisa selamat dan berkumpul bersama keluarganya.
"Pasrah saja, meski terpaksa harus kehilangan tangan," ujar Petrus yang masih dirawat di rumah sakit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.