Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2016, 20:54 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi, seorang buruh bangunan di Mamasa, Sulawesi Barat, terpaksa kehilangan tangan kanannya.

Meski sudah dua pekan lebih ditangani dokter, tangan kanannya tak kunjung sembuh.

Lengan kanan bahkan terus mengalami infeksi dan merembet ke bagian tubuh lainnya hingga membahayakan keselamatan jiwanya jika tak segera diamputasi.

Petrus (35), warga Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, tersengat listrik beberapa lama saat memasang daun jendela di sebuah rumah warga di Mamasa, dua pekan lalu.

Setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali, kondisi tangannya tak kunjung membaik.

Dua minggu pascaoperasi, jaringan organ tubuhnya tidak dapat lagi disembuhkan sehingga dokter mengambil langkah amputasi.

"Awalnya, saya tidak mau kalau tangan saya ini dipotong. Namun, setelah saya pikir, karena sudah hitam dan membusuk, akhirnya saya setuju untuk dipotong," kata Petrus.

Menurut Adriansyah Amri, dokter yang menangani Petrus, luka bakar pada tangan korban sangat serius. Tidak ada jalan lain kecuali menghilangkan tangan tersebut.

"Dagingnya sudah hitam dan tidak berfungsi lagi serta dapat membahayakan nyawanya jika tidak diamputasi secepatnya," kata Adriansyah.

Meski harus kehilangan tangannya, Petrus yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kayu ini tetap bersyukur karena bisa selamat dan berkumpul bersama keluarganya.

"Pasrah saja, meski terpaksa harus kehilangan tangan," ujar Petrus yang masih dirawat di rumah sakit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com