Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saluran Irigasi Bendungan Ciletuh Jebol, Masa Tanam Padi Terancam Gagal

Kompas.com - 30/04/2016, 19:40 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Ratusan hektar lahan persawahan di selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terancam kekeringan. Hal ikut akibat jebolnya saluran irigasi dari Bendungan Ciletuh di wilayah Kecamatan Ciemas.

Saluran irigasi ini jebol akibat derasnya hujan pada Minggu (24/4/2016) malam. Lokasinya di Desa Tamanjaya, sekitar 1 kilometer dari pintu air Bendungan Ciletuh, dengan panjang sekitar 18 meter dan tinggi 6 meter.

Belum ada data pasti mengenai luasan persawahan yang terancam kekeringan. Hanya saja, ratusan hektar sawah itu tersebar di dua kecamatan, yaitu Ciemas dan Ciracap.

Di Kecamatan Ciemas meliputi Desa Cibenda, Sidamulya dan Mandrajaya. Sedangkan di Kecamatan Ciracap meliputi Desa Ciracap, Gunung Batu, Cikangkung, Purwasedar, Mekarsari dan Pasir Panjang. 

Saat ini ribuan petani di dua kecamatan tersebut sedang menanam padi untuk musim kedua tahun ini.

"Saluran irigasi jebol itu kami ketahui setelah areal persawahan tiba-tiba kering pada Senin (25/4/2016) pagi," kata Sekretaris Desa Cibenda, Hirin, saat diubungi Kompas.com melalui telepon selularnya, Sabtu (30/4/2016) di Sukabumi, Jawa Barat.

Hirin dan para petani langsung menelusuri saluran irigasi ke arah hulu. Mereka menemukan lokasi saluran irigasi dari Bendungan Ciletuh yang terputus karena jebol.

"Saat itu di lokasi yang terputus karena jebol, air dari saluran irigasi jadi mengalir ke mana-mana. Jebolnya besar, harus menggunakan alat berat untuk memperbaikinya," ujar dia.

Akibat kejadian itu, kata Hirin, sedikitnya 200 hektar lahan persawahan di desanya terancam kekeringan.

"Seminggu lagi enggak terairi bisa jadi gagal tanam di daerah kami. Walaupun ada hujan, tapi sawah-sawah di desa kami itu sangat tergantung dari irigasi, makanya kami ingin segera diperbaiki," harap dia.

Camat Ciemas Agung Budiman membenarkan di wilayahnya terdapat saluran irigasi dari Bendungan Ciletuh yang terputus akibat jebol seiring berlangsungnya curah hujan tinggi.

"Sudah ditangani dan kami sudah laporkan ke PSDA Provinsi Jabar dan perbaikannya memang perlu menggunakan alat berat, tidak bisa dengan manual," kata Agung kepada Kompas.com.

Di Ciemas, areal persawahan yang terkena dampak tanggul jebol terdapat di Desa Cibenda, Sidamulya, dan Mandrajaya.

"Saat ini sedang masa tanam. Dengan adanya saluran irigasi terputus ini tentunya masa tanam akan terganggu, namun masih ada hujan," ujarnya.

Camat Ciracap Presetyo mengatakan, ada enam desa terdampak jebolnya saluran irigasi itu. Namun, ada juga lahan persawahan yang mendapatkan aliran air dari irigasi yang lain.

"Ada enam desa yang mayoritas memanfaatkan saluran irigasi dari Bendungan Ciletuh dan saat ini sedang masa tanam, makanya sangat membutuhkan air walaupun hujan masih turun," kata Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com