Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Jejak Cinta Bung Karno di Pesanggerahan Menumbing

Kompas.com - 30/04/2016, 12:03 WIB
Heru Dahnur

Penulis

 

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Salah satu peninggalan bersejarah yang erat kaitannya dengan sejarah nasional bangsa Indonesia, ada di daerah Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Peninggalan sejarah tersebut, bernama Pesanggerahan Menumbing yang berada di puncak gugusan perbukitan Menumbing.

Lokasi heritage ini berjarak lebih kurang tiga jam perjalanan dari Kota Pangkalpinang. Sementara jika bertolak dari Palembang membutuhkan waktu empat jam perjalanan laut menggunakan kapal cepat fiber.

Istana menumbing merupakan sebuah bangunan permanen berbahan batu dan semen yang dicat warna putih. Bangunan ini mirip benteng yang menghadap langsung ke Pelabuhan Muntok.

Selain bangunan utama serupa benteng, juga terdapat sejumlah bangunan kecil yang berfungsi sebagai gudang dan pos jaga.

Di sekitar benteng terdapat banyak lembah yang curam. Lembah hingga punggungan perbukitan di kawasan ini, masih terjaga kelestariannya. Pepohonan hijau tampak tumbuh lebat tinggi menjulang.

Pesanggerahan Menumbing dulunya digunakan sebagai lokasi pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta. Tokoh nasional lainnya yang juga sempat diasingkan di wilayah Muntok yakni Agus Salim, Mohammad Roem dan Ali Satroamijoyo.

Para tokoh bangsa ini, saat masa pengasingannya memang tidak ditumpuk di satu lokasi saja. Melainkan disebar di beberapa tempat. Beberapa di antaranya diasingkan bergantian dengan menggunakan lokasi yang sama.

Nah, di Pesanggerahan Menumbing ini, pelbagai barang peninggalan tokoh bangsa masih bisa ditemukan. Seperti berbagai foto, satu unit mobil Ford bernopol BN-10, hingga perabotan yang dulu pernah digunakan untuk menerima tamu-tamu penting.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Mobil BN 10 yang sering digunakan Bung Hatta selama masa pengasingan masih tersimpan di Pesanggrahan Menumbing di kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.

Salah satu yang menarik dari peninggalan itu adalah, surat cinta Bung Karno pada istrinya Fatmawati. Surat ini melampirkan gambar foto Bung Karno, sehari setelah diasingkan di Muntok.

Ini isi suratnya : ‘Fat, ini adalah gambar mas pada waktu sehari di Muntok. Kurus ataukah gemuk?. Mas. Soekarno.

Pengelola Istana Menumbing, Tejo, mengungkapkan, Bung Karno hanya berada selama 6 bulan saja di pengasingan Pesanggerahan Menumbing. Kolonial Belanda kemudian memindahkan Bung Karno karena alasan keamanan dan kondisi lingkungan yang dinilai kurang baik bagi kesehatan. Sebelumnya Belanda, sempat dikecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena memperlakukan tahanan politik secara tidak baik. 

Istana menumbing dibangun pertama kali oleh pemerintah Belanda sebagai lokasi peristirahatan kepala administrasi pertimahan Muntok. Saat agresi militer Belanda berhasil merebut kota Yogyakarta, para pemimpin bangsa yang ditangkap kemudian diasingkan ke Muntok Bangka Barat ini.

Kini kawasan perbukitan Menumbing serta bangunan di atasnya telah dijadikan cagar budaya yang dilindungi sekaligus lokasi wisata sejarah.

KOMPAS.com/Mentari Chairunisa Pesanggrahan Menumbing di Kabupaten Bangka Barat yang menjadi tempat pengasingan Bung Hatta dan tokoh bangsa lainnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com