Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2016, 18:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Kepala Polres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto mengungkapkan bahwa S alias P terduga pelaku penembakan misterius di Kota Magelang merupakan residivis kasus penganiayaan.

"Kami pernah menangani terduga pelaku karena terlibat kasus 351 (pasal penganiayaan)," kata Edi dalam keterangan pers di mapolres setempat, Jumat (29/4/2016) sore.

Menurut Edi, pelaku saat itu menjadi tersangka perkelahian antar-warga menggunakan senjata tajam hingga melukai korban. Pelaku kemudian divonis satu tahun penjara dan sudah keluar dua bulan lalu.

"Kami pastinya punya data dan foto (terduga pelaku)," sebut dia.

Hanya, data tersebut masih terus digali sembari memburu pelaku yang melarikan diri saat hendak diringkus, Jumat dini hari.

Edi mengatakan, laki-laki berusia sekitar 30 tahun itu tinggal di Kampung Magersari, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah. Dia menyebut, daerah yang berada di kaki Gunung Tidar itu memang rawan aksi kriminalitas, seperti tawuran, pencurian, hingga penganiayaan.

Ketika ditanya apakah pelaku mengalami gangguan kejiwaan, Edi belum dapat memastikan hal tersebut sampai jajarannya benar-benar menangkap pelaku.

"Bagi masyarakat, kami imbau agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Anggota terus melakukan penjagaan agar situasi tetap kondusif. Kami harap, kalau masih ada korban yang belum melapor, bisa segera melapor," tuturnya.

Penangkapan pelaku dilakukan pada Jumat dini hari. Hanya, saat hendak ditangkap di rumahnya di Kampung Margesari, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, pelaku sudah melarikan diri.

Di rumah itu, polisi justru menemukan kakak pelaku, juga berinisial S, yang sedang teler akibat mengonsumsi narkotika dan obat terlarang (narkoba).

Kompas TV Siapa dan Apa Motif Pelaku Teror?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com