Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekrut "Duta Besar" Bandung, Ridwan Kamil Rogoh Kocek Sendiri

Kompas.com - 29/04/2016, 17:44 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil punya dua orang utusan yang diberi mandat mengurus hasil kerja sama luar negeri. Dia mengaku, dua orang yang dijuluki "Duta Besar" Bandung itu dibayar dengan menggunakan uang pribadinya.

"Ada uang operasional Wali Kota. Karena saya dari mana lagi ngebiayain mereka. Mereka itu dasarnya tidak dibayar, hanya digantikan uang komunikasinya. Nilainya variatif karena bukan gajian. Tapi dia bukan calo lobi," ucap Emil di Hotel Santika, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (29/4/2016).

Emil, sapaan akrabnya, menjelaskan untuk membangun daerah mesti menggunakan inovasi baru guna mengundang percepatan.

"Membereskan negeri itu mau pakai inovasi atau apa adanya, nah ini contoh. Kalau apa adanya gak bisa mimpi-mimpi itu terwujud, dengan inovasi ini lahir percepatan-percepatan itu saja," kata dia.

Terobosan itu ia lakukan karena pemerintah belum mengeluarkan aturan soal Pegawai Pemerintah berdasarkan Perjanjian Kerja (P3K). Meski harus merogoh kocek sendiri, Emil mengaku tak rugi lantaran kerja sama itu dinilai sebagai strategic partner.

"Kalau ini ada, saya akan hire orang-orang non PNS untuk mengisi pos-pos yang tidak mungkin dilakukan oleh PNS hari ini. Nunggu Undang-Undang ASN, Peraturan Pemerintahnya (PP). Jadi selama PP-nya belum ada saya berimprovisasi sendiri, makanya keluar uang pribadi hanya untuk memastikan ada kelancaran," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com