Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Inafis Periksa Lokasi Penembakan Misterius di Magelang

Kompas.com - 28/04/2016, 17:57 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mendatangi lokasi penembakan misterius di salah satu toko buah di Jalan Ikhlas, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Tim beranggotakan sekitar lima orang itu datang sekitar pukul 15.30 WIB, Kamis (28/4/2016). Mereka didampingi oleh Kepala Satreskrim Polres Magelang Kota AKP I Wayan Sehendar dan jajarannya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, mereka memeriksa beberapa sudut ruangan toko buah, menggambar lokasi sekitar toko, mengukur, memotret dan sebagainya.

Kepala Polres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto menjelaskan, tim inafis merupakan bagian dari tim Polda Jawa Tengah yang membantu tim Polres Magelang Kota dalam penanganan kasus ini.

"Tim ini mempunyai keahlian, dengan melihat secara umum, lokasi (kejadian), korban. Kemudian dipelajari untuk menentukan dan mengetahui apakah ada hal-hal yang mungkin bisa ditemukan," jelas Edi di mapolres setempat, Kamis (28/4/2016) sore.

Edi menambahkan, selain tim Inafis, mereka juga dibantu oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah. Tim melakukan rekonstruksi kejadian perkara sesuai keahlian.

"Kita saling bekerja sama untuk memperkuat dugaan, memberikan informasi ilmiah, untuk arah yang jelas," tandas Edi.

Santi (20), salah satu korban penembakan di Jalan Ikhlas, mengaku bahwa tim Inafis datang ke toko buahnya memeriksa beberapa ruangan toko.

Selain itu, ia juga sempat ditanya beberapa pertanyaan seputar kejadian penembakan yang terjadi pada 18 April 2016 lalu itu.

"Tadi ditanya sama petugas, kejadiannya kapan, jumlah tembakan, lalu saya disuruh memperagakan kejadiannya," kata Santi.

Santi sendiri merupakan satu dari 13 orang korban yang diduga terkena tembakan orang tidak dikenal. Dia mengalami luka ringan di bagian paha kanannya. Semenjak kejadian itu, dia memilih untuk menutup toko lebih awal.

"Biasanya tutup jam 22.00 WIB, sekarang pukul 21.00 WIB. Mudah-mudahan pelakunya segera tertangkap agar kami tenang," ujar warga Kampung Magersari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com