Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Dua Orang Terindikasi sebagai Penembak Misterius di Magelang

Kompas.com - 28/04/2016, 11:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teror yang merebak di area Pecinan, Magelang, beberapa waktu ini mulai menemui titik terang. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo menyebutkan, polisi telah mengindikasi pelaku penembakan misterius itu.

"Ada dua orang yang diindikasi melakukan itu. Sedang didalami kepolisian," ujar Ganjar saat ditemui di Istana, Kamis (28/4/2016).

Dua orang yang dimaksud, lanjut Ganjar, belum diamankan. Oleh sebab itu, pihaknya belum bisa berkomentar tentang motif teror yang dilakukan.

"Apa benar mau neror, bikin ketakutan atau iseng. Karna kan itu air soft gun, kemudian hanya perempuan yg kena," ujarnya.

Ganjar meminta masyarakat Magelang untuk tenang dan tak perlu takut untuk beraktivitas, terutama pada malam hari. Meskipun pelaku teror telah terindikasi, aparat terus menjaga keamanan wilayah itu.

"Tetapi kalau kemudian ada yang melihat sesuatu yang mencurigakan, segera laporkan kami," ujar Ganjar.

Sebelumnya, penembakan misterius di Kota Magelang, Jawa Tengah, meluas. Selain di kawasan Pecinan Jalan Pemuda, teror penembakan juga terjadi di Jalan Ikhlas atau sekitar 500 meter dari Pecinan.

Sedikitnya sembilan orang melapor ke polisi karena diduga menjadi korban penembakan itu. Dari sembilan korban, delapan perempuan dan seorang laki-laki. Sebagian dari mereka adalah pramuniaga toko-toko di Pecinan dan warga umum yang sedang berbelanja. Tidak ada korban jiwa, tetapi mereka mengalami luka ringan di bagian pinggang, kaki, serta dada.

 

Kompas TV Ada Penembakan Misterius, Ini Kata Ganjar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com